REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Permintaan barang dan jasa harus terus didorong untuk menggerakkan perekonomian, menyelamatkan industri, dan memulihkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Hal itu dikatakan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat menjadi narasumber webinar "Sinergi Pemulihan Ekonomi Jawa Barat" yang digelar Kantor Regional 2 Jabar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) via konferensi video di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (28/12).
Ridwan Kamil mengatakan, ekonomi akan sulit bergerak apabila permintaan barang dan jasa masih rendah. Ia mengajak pemangku kebijakan terkait merumuskan satu kebijakan yaitu menaikkan permintaan dalam kegiatan ekonomi.
"Baik itu dengan diskon atau promosi sehingga kelas menengah atas bisa naik daya belinya, kelas bawah juga bisa belanja," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.
Turut hadir dalam webinar tersebut Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jabar, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jabar, Kepala Kantor Regional 2 Jabar OJK, dan Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Jabar.
Dalam webinar tersebut, Emil mengatakan, permintaan barang dan jasa di semua sektor dapat ditingkatkan melalui promosi dan pemasaran yang komprehensif dan menarik.
Pada dasarnya, kata dia, akses terhadap perbankan tidak ada masalah. Kebijakan dan keberpihakan sudah dilakukan. Namun, bila permintaan direm oleh kekhawatiran dan penundaan, maka itu akan membawa dampak pada kegiatan ekonomi.
"Saya kira enam bulan ke depan Pak Sekda dengan BI, OJK, dan tim pemulihan ekonomi coba buat rangkaian kegiatan-kegiatan promosi yang menaikkan permintaan, Intinya, agar aspek belanja bisa tinggi," kata Emil.