Senin 28 Dec 2020 08:48 WIB

Saat Masjid-Masjid Diserang Oknum Pengidap Gangguan Jiwa

Tahun ini, jumlah oknum pengidap gangguan jiwa serang masjid terjadi di beberapa kota

Rep: Febryan A/Mabruroh/Agus Yulianto/ Red: Elba Damhuri
Orang yang mengalami gangguan jiwa (ilustrasi)
Foto:

Kasus penyerangan di masjid bukan baru kali ini terjadi. Sebelumnya, di Serang, seorang pria membakar ruang imam di Masjid Jami Al Falah Serang, Banten, akhir Oktober lalu. 

Pelaku diketahui bernama Yahya yang tak lain adalah warga setempat. Namun polisi urung meringkus Yahya lantaran pelaku mengidap gangguan jiwa.

Pada September 2020, seorang pemuda merusak satu masjid di Jalan Bukit Dago Selatan, Kota Bandung. Petugas kepolisian menangkap pelaku saat melakukan pengerusakan, namun kemudian diketahui pemuda itu mengalami gangguan jiwa.

Pada September tahun ini pun ada insiden penyerangan dan perusakan masjid di Kecamatan Sukamajaya, Kota Depok, Jawa Barat. Pelakunya diduga seorang perempuan dengan gangguan jiwa.

Pendakwah Ali Saleh Mohammed Ali Jaber atau dikenal Syekh Ali Jaber juga ditusuk oleh Alpin Andria di Lampung, 13 September 2020.

Berdasarkan pengakuan keluarga, kata polisi, pelaku mengalami gangguan kejiwaan. Namun aparat menyatakan tidak akan mempercayainya begitu saja.

 

 

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau masyarakat Indonesia, baik umat muslim maupun nom muslim agar senantiasa menjaga tempat ibadah.

Imbaun ini menanggapi perihal ledakan akibat bom molotov yang dilemparkan oleh pelaku di Masjid al-istiqomah, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (26/12) malam kemarin.

"Kejadian ini sangat kita sesalkan, baik dilakukan oleh muslim maupun non muslim, kita harusnya melindungi, menjaga seluruh rumah ibadah yang ada di Indonesia karena itu legal secara hukum," kata Ketua Komisi Dakwah dan Ukhuwah  MUI, KH Cholil Nafis dalam pesan tertulis, Ahad (27/12).

Ketua MUI Pusat itu berharap, agar masyarakat Indonesia tidak melakukan tindakan-tindakan tidak terpuji terhadap masjid maupun tempat ibadah lainnya. Apalagi sampai berbuat kriminal dengan melemparkan bom molotov ke masjid. 

"Jangan sampai kita melakukan tindakan-tindakan tidak terpuji bahkan kriminal di rumah ibadah, kami berharap masing-masing dapat menjaga dan bisa mengantisipasinya," ujar Nafis.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement