Senin 28 Dec 2020 08:48 WIB

Saat Masjid-Masjid Diserang Oknum Pengidap Gangguan Jiwa

Tahun ini, jumlah oknum pengidap gangguan jiwa serang masjid terjadi di beberapa kota

Rep: Febryan A/Mabruroh/Agus Yulianto/ Red: Elba Damhuri
Orang yang mengalami gangguan jiwa (ilustrasi)
Foto:

Sekretaris DKM masjid, Zainal Abidin, juga menyampaikan hal serupa. Ketika pengurus masjid dan jamaah hendak menangkap, pelaku merasa emosi. 

Namun, ketika ditanya di dalam ruang sekretariat, pelaku mulai grogi.

"Jadi kayak psikisnya (berubah) gimana. Udah mulai ngaco segala omongan dia," kata Zainal.

Oknum D pun dirujuk ke psikiater untuk dites kejiwaannya. Pemeriksaan kejiwaan tersebut untuk membuktikan apakah pelaku melempar bom molotov tersebut dalam keadaan sadar ataupun tidak.

"Kita tunggu hasil observasi dari psikiater, karena yang berhak mengatakan sakit jiwa atau bukan dari dia tentunya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Jakarta, Ahad (27/12).

Yusri mengatakan pada Sabtu (26/12) malam, lurah Kapuk bersama anak pelaku sudah meminta maaf kepada Dewan Kemakmuran Masjid Al-Istiqomah. Anak pelaku mengatakan ayahnya mengalami gangguan kejiwaan. 

Kasus tersebut masih dalam penanganan Polres Metro Jakarta Barat. "Tetap kita proses sambil berjalan," ujar Yusri.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement