Kamis 24 Dec 2020 06:25 WIB

28 Calon TKW Ilegal Tujuan Timteng Diamankan di Jaktim

Mereka akan diberangkatkan untuk menjadi pekerja rumah tangga di Timur Tengah

Rep: Febryan A./ Red: Christiyaningsih
Sebanyak 28 Calon TKW ilegal akan diberangkatkan untuk menjadi pekerja rumah tangga di Timur Tengah. Ilustrasi.
Sebanyak 28 Calon TKW ilegal akan diberangkatkan untuk menjadi pekerja rumah tangga di Timur Tengah. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggerebek tempat penampungan Tenaga Kerja Wanita (TKW) ilegal di Pasar Rebo, Jakarta Timur (Jaktim), Rabu (23/12). Petugas mengamankan 28 TKW yang hendak diberangkatkan menuju Timur Tengah.

"Di sini kita berhasil menemukan 28 calon pekerja migran yang hampir diberangkatkan. Lalu ada juga tiga orang yang sudah diberangkatkan ke Timur Tengah," kata Kepala BP2MI Benny Rhamdani di lokasi penggerebekan.

Baca Juga

Benny mengatakan para calon TKW ilegal itu berasal dari Jember, Malang, Banyuwangi, dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Mereka akan diberangkatkan untuk menjadi pekerja rumah tangga di Timur Tengah.

"Sebetulnya pekerja rumah tangga untuk Timur Tengah itu sudah dihentikan oleh pemerintah sejak 2015. Artinya ini adalah rencana pemberangkatan secara ilegal," kata Benny.

Salah satu calon TKW ilegal, Sri Utami, mengaku penyalur menjanjikan dirinya akan menjadi pekerja rumah tangga di Timur Tengah dengan gaji sebesar 1.200 riyal atau setara Rp 4,5 juta. Namun, ia tak kunjung diberangkatkan meski sudah berada di rumah penampungan selama 15 hari terakhir.  "Alhamdulillah saya akhirnya tahu bahwa ini ilegal," kata dia.

Benny menjelaskan pihaknya akan mengevakuasi 28 calon TKW ilegal itu menuju Rumah Perlindungan dan Trauma Center (RPTC) Kementerian Sosial di Bambu Apus, Jakarta Timur. Selanjutnya mereka akan dipulangkan ke kediaman masing-masing.

Sedangkan penyalur TKW ilegal ini akan segera dilaporkan ke Bareskrim Polri. Benny menyebut penyalur TKI ilegal ini juga seorang wanita yang bernama Azizah. Ia pun berharap agar Azizah segera menyerahkan diri sebelum aparat kepolisian mengambil tindakan tegas.

"Negara sedang bekerja keras memperbaiki tata kelola penempatan dan perlindungan pekerja migran, tapi di sisi lain terus-menerus para bandit, para mafia mengirimkan TKW ilegal bekerja. Karena memang ini bisnis kotor untuk mendapatkan uang dengan cara cepat dengan jumlah besar," ujar Benny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement