Rabu 23 Dec 2020 17:38 WIB

Drg Putih Sari Harap Menkes Baru Segera Beradaptasi

Pendekatan menyelesaikan persoalan kesehatan tidak seperti perusahaan.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengikuti upacara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12/2020). Presiden melantik enam menteri untuk menggantikan posisi menteri lama (reshuffle) dan lima wakil menteri, diantaranya Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial, Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama, Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan, Sandiaga Salahudin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta M Lutfi sebagai Menteri Perdagangan.
Foto: Antara/BPMI Setpres/Muchlis Jr
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengikuti upacara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12/2020). Presiden melantik enam menteri untuk menggantikan posisi menteri lama (reshuffle) dan lima wakil menteri, diantaranya Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial, Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama, Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan, Sandiaga Salahudin Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta M Lutfi sebagai Menteri Perdagangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masuknya Budi Gunadi Sadikin ke kabinet mencuri perhatian. Budi yang tak memiliki latar belakang kesehatan menggantikan seorang dokter ahli, Terawan Agus Putranto, sebagai Menteri Kesehatan (Menkes).

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Bidang Kesehatan dan Ketenagakerjaan drg Putih Sari berharap agar Menkes yang baru segera beradaptasi dengan persoalan-persoalan kesehatan.

"Pak Budi kan bukan berlatar belakang kesehatan. Karena itu, saya berharap Pak Budi bisa segera beradaptasi dengan urusan-urusan kesehatan," kata Putih Sari kepada media di Jakarta, Rabu (23/12).

photo
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Bidang Kesehatan dan Ketenagakerjaan drg Putih Sari. - (Dok. Pri)

Diketahui Budi Gunadi Sadikin sebelumnya adalah Dirut Bank Mandiri, kemudian Dirut PT Asahan Alumunium, dan terakhir Wakil Menteri BUMN. Dalam penanganan Covid-19, ia juga terakhir ditunjuk sebagai bagian dari Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional.

Selanjutnya Putih Sari yang juga legislator DPR RI komisi IX ini mengatakan, persoalan kesehatan di Indonesia bukan sekedar urusan Covid-19 dan vaksinasi yang akan dilakukan.

"Jauh sebelum pandemi covid-19, beban masalah kesehatan di Indonesia masih banyak yang menjadi rapot merah," kata Putih Sari.

Beban masalah kesehatan di Indonesia itu, menurutnya, antara lain Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (AKI/AKB), pengendalian Stunting, eliminasi TBC, dan Sistem Kesehatan sebagai bagian dari ketahanan negara.

Putih sari pun mengingatkan pendekatan menyelesaikan persoalan kesehatan tidak seperti perusahaan yang lebih mementingkan keuntungan, tetapi pendekatan kemanusiaan yang melandasinya.

"Soal kesehatan berbeda dengan perusahaan. Kesehatan mengutamakan kemanusiaan dan pelayanan yang baik dan cepat bagi semua orang," kata Putih Sari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement