Jumat 18 Dec 2020 14:36 WIB

Jokowi Minta Masyarakat tak Takut Vaksinasi Covid-19

Jokowi meminta masyarakat agar tak takut dan bersedia mengikuti program vaksinasi

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau simulasi pemberian vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/11/2020). Dalam kunjungannya, Jokowi meninjau satu persatu tahapan simulasi pemberian vaksin COVID-19, dan juga meminta pada saat pemberian vaksinasi nanti lebih sempurna sehingga aman, cepat dan memperhatikan protokol kesehatan.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau simulasi pemberian vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/11/2020). Dalam kunjungannya, Jokowi meninjau satu persatu tahapan simulasi pemberian vaksin COVID-19, dan juga meminta pada saat pemberian vaksinasi nanti lebih sempurna sehingga aman, cepat dan memperhatikan protokol kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat agar tak takut dan bersedia mengikuti program vaksinasi Covid-19. Untuk memastikan keamanan vaksin Covid-19, Jokowi menegaskan akan menjadi orang pertama yang akan menerima vaksin di Indonesia.

Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan bantuan modal kerja kepada sejumlah pelaku usaha kecil di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/12).

“Yang hadir di sini, ada yang ingin divaksin? Gak ada yang mau? Gimana sih? Takut? Saya sudah menyampaikan, saya nanti yang akan divaksin pertama kali. Di Indonesia ini saya yang pertama kali untuk menunjukan bahwa divaksin itu tidak apa-apa,” kata Jokowi saat berbincang dengan para pelaku usaha kecil.

Dengan mengikuti program vaksinasi Covid-19, Jokowi yakin keadaan di Indonesia akan kembali normal. Jokowi mengatakan, meskipun vaksin Covid-19 sudah tiba di Tanah Air, namun pelaksanaan vaksinasi masih harus menunggu tahapan dan izin dari BPOM.

Vaksin Covid-19 ini akan diberikan secara gratis kepada seluruh masyarakat. Jokowi menyebut, untuk mencapai kekebalan komunal atau herd immunity, dibutuhkan minimal 67 persen hingga 70 persen dari total penduduk Indonesia atau sekitar 182 juta orang untuk divaksin.

“182 juta (orang) bayangkan. Banyak sekali. Memerlukan waktu sehingga sekali lagi begitu besok misalnya sudah divaksin itu belum keadaan bisa langsung normal, itu endak. Karena baru berapa yang divaksin, butuh waktu untuk nyuntik satu-satu,” jelasnya.

Karena itu, Jokowi pun berharap seluruh masyarakat bersedia mengikuti program vaksinasi Covid-19. Ia memastikan, seluruh proses dan tahapan pengembangan vaksin terus diikuti oleh pemerintah, termasuk dari Kementerian Agama maupun MUI.

“Saya harapkan semuanya mau, tidak ada yang menolak,” ucap Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement