Jumat 18 Dec 2020 00:06 WIB

Pemprov Sulsel akan Tambah Hotel untuk Karantina OTG

Jumlah orang yang harus menjalani isolasi Covid-19 di Sulsel terus bertambah

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Pasien tanpa gejala tiba untuk melakukan isolasi mandiri di hotel. Ilustrasi.
Foto: Prayogi/Republika
Pasien tanpa gejala tiba untuk melakukan isolasi mandiri di hotel. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) segera menambah lagi hotel untuk menampung pasien OTG (Orang Tanpa Gejala) melalui Wisata Covid-19. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan Nimal Lahamang mengungkapkan ada tiga hotel yang akan menjadi tempat edukasi bagi Duta COVID-19 untuk pasien OTG.

Ketiga hotel tersebut yakni Hotel Kenari, Hotel Yasmin, dan Hotel Condotel Makassar. "Kita ini rencana mau juga Hotel Condotel, kita lagi dalam tahap pembicaraan dan pendekatan," kata Nimal di Makassar, Kamis.

Baca Juga

"Rencananya juga ada Hotel Red Planet, saya masih tunggu dari Dinas Kesehatan seperti apa hasil pembicaraannya," ungkap dia.

Harga hotel ini lebih murah atau di bawah harga normal sesuai keinginan BPK (Badan Pengawas Keuangan). Review pembayaran hotel pasien OTG COVID-19 disebut telah dilakukan oleh Inspektorat.

Akan tetapi Nimal enggan menyampaikan berapa total anggaran yang dikeluarkan untuk pembayaran hotel Wisata Covid-19. "Yang jelas harga semua hotel di bawah normal. Semua kamarnya akan digunakan," katanya.

Penambahan hotel ini terjadi akibat peningkatan kasus di Sulawesi Selatan. Akibatnya, kondisi Hotel Swissbell sebagai hotel untuk perawatan OTG Covid-19 hampir penuh. Dari 197 tempat tidur yang tersedia, telah terisi 185 kamar atau tempat tidur. Angka ini terus mengalami peningkatan mengingat orang yang diisolasi terus bertambah.

"Swissbell sudah hampir penuh, padahal masih banyak pasien OTG yang masuk dalam daftar tunggu," ujar Ridwan Amiruddin, Ketua Tim Konsultan Penanganan Covid-19 di Sulsel.

Ridwan mengakui adanya peningkatan pasien yang signifikan. Peningkatan pasien bukan hanya di hotel Wisata Covid-19 tetapi juga pada sejumlah rumah sakit rujukan pasien Covid-19 disertai komorbid. Meski demikian, tingkat hunian di kedua tempat perawatan pasien itu disebut baru 35 persen.

Adapun rumah sakit rujukan Covid-19 Sulsel yakni RS Dadi, RSUP Wahidin, RSUD Sayang Rakyat, RS Unhas, dan RSUD Labuang Baji Makassar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement