Kamis 17 Dec 2020 02:51 WIB

Ditolak Warga, Hotel Tasikmalaya Belum Jadi Tempat Isolasi

Warga khawatir ada penyebaran Covid karena lokasi hotel berdekatan dengan rumah warga

Rep: Bayu Adji P/ Red: Friska Yolandha
Suasana Hotel Crown Kota Tasikmalaya, Selasa (15/12). Hotel itu akan dijadikan tempat isolasi pasien Covid-19 mulai Rabu (16/12).
Foto: Republika/Bayu Adji P.
Suasana Hotel Crown Kota Tasikmalaya, Selasa (15/12). Hotel itu akan dijadikan tempat isolasi pasien Covid-19 mulai Rabu (16/12).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Usaha Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya untuk menjadikan hotel sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 belum membuahkan hasil. Padahal, kesepakatan dengan pihak hotel sudah terwujud. Hanya saja, terdapat penolakan dari warga yang tinggal di sekitar hotel.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan mengatakan, masih ada warga di lingkungan sekitar hotel yang keberatan. Menurut dia, dari empat rukun warga (RW) di sekitar hotel, ada dua RW yang masih keberatan.

"Besok akan dilakukan sosialisasi lagi. Insya Allah masyarakat paham, mungkin perlu penjelasan yang lebih mendetail," kata dia saat dikonfirmasi Republika.co.id, Rabu (16/12).

Manajer Operasional Hotel Crown, Yuhendra Effendi mengakui hotelnya belum bisa digunakan sebagai tempat isolasi lantaran masih adanya warga yang menolak hotel itu dijadikan tempat isolasi pasien Covid-19. Setidaknya, terdapat tiga alasan penolakan warga.

Pertama, warga masih belum tersosialisasi terkait rencana Pemkot Tasikmalaya untuk menggunakan hotel itu sebagai tempat isolasi pasien Covid-19. "Warga merasa tidak ada pemberitahuan sejak awal dan rencana itu terkesan mendadak," kata dia.

Alasan kedua, manurut Yuhendra, warga khawatir dengan penyebaran virus ke lingkungan sekitar. Apalagi, jarak antara hotel dan tempat tinggal warga tak terlalu jauh.

Terakhir, warga takut dengan dijadikannya hotel itu sebagai tempat isolasi, kegiatan usaha mereka akan terdampak. Sebab, warga yang datang atau melintas di sekitar hotel akan menjadi sepi.

Yuhendra mengatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya urusan sosialisasi ke Pemkot Tasikmalaya. "Namun, kami juga siap membantu untuk menyosialisasikan ke masyarakat," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengaku sudah berkoordinasi dengan camat setempat dan petugas terkait untuk melakukan pengamanan. Termasuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di sekitar hotel agar tak timbul resistensi.

Menurut dia, pemilihan Hotel Crown sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 sudah melalui berbagai pertimbangan. Ia mengatakan, dinasnya sudah memperhitungkan betul tingkat keamanan untuk lingkungan sekitar.

Ia menjelaskan, penyebaran Covid-19 hingga saat ini dipastikan masih melalui percikan (droplet), bukan melalui udara (airbone). Karenannya, masyarakat di sekitar hotel tak perlu cemas tertular Covid-19 asalkan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement