Rabu 16 Dec 2020 23:59 WIB

Menkes Optimistis Vaksinasi Covid-19 Berjalan Lancar

Menkes menyebut simulasi vaksinasi perlu dilakukan secara masif.

Rep: Muhyiddin/ Red: Karta Raharja Ucu
Pejalan kaki melintas di dekat baliho sosialisasi manfaat vaksinasi Covid-19 di kawasan Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (15/12). Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) memperpanjang pengawasan terhadap efikasi maupun efek samping vaksin Covid-19 yang memungkinkan pengumuman keberhasilan atau tidaknya uji klinis tahap tiga vaksin Covid-19 itu terhadap relawan akan ikut mundur ke Maret 2021. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pejalan kaki melintas di dekat baliho sosialisasi manfaat vaksinasi Covid-19 di kawasan Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (15/12). Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) memperpanjang pengawasan terhadap efikasi maupun efek samping vaksin Covid-19 yang memungkinkan pengumuman keberhasilan atau tidaknya uji klinis tahap tiga vaksin Covid-19 itu terhadap relawan akan ikut mundur ke Maret 2021. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes)Terawan Agus Putranto dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI Muhadjir Effendy, meninjau langsung simulasi vaksinasi Covid-19 untuk nakes di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Rabu (16/12). Setelah simulasi, Menkes optimistis vaksinasi Covid-19 akan berjalan dengan lancar.

Menkes Terawan mengatakan, pelaksanaan vaksinasi yang hanya tinggal menunggu Emergency Use Authorization (EUA) dari lembaga terkait, mesti disikapi dengan persiapan sungguh-sungguh. Pemerintah ingin menjamin kesiapan rumah sakit, termasuk tenaga kesehatan (nakes) dalam melakukan vaksinasi.

“Karena bila waktu (vaksinasi) itu telah tiba, kita tidak ragu-ragu, karena kita sudah berlatih terus sehingga pelaksanaannya akan berjalan lancar. Tidak ada penumpukan, tidak ada yang merasa diabaikan. Jadi, semua terlayani dengan baik, karena itu latihan-latihan itu harus terus dilaksanakan,” ujar Terawan dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (16/12).

Terawan mengatakan, simulasi vaksinasi perlu dilakukan secara masif demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kejadian di masa lampu saat imunisasi. “Sehingga kita harapakan kejadian KIPI pascavaksinasi, bisa kita tekan atau bahkan bisa kita hindari,” ujarnya.

Sementara itu, Menko PMK Muhadjir menjelaskan, kesiapan rumah sakit dalam pemberian vaksin memang harus disorot dan harus pastikan jangan sampai ada efek domino yang berdampak negatif dari vaksinasi. “Jadi kemungkinan suatu akibat atau konsekuensi yang tidak dikehendaki dan punya dampak negatif, terhadap hasil vaksinasi itu saya harapkan dipelajari, kemudian pastikan itu tidak terjadi,” ucapnya.

Kesiapan pemerintah dalam vaksinasi Covid-19 kini sudah semakin matang. Rumah sakit sebagai tempat pemberian vaksin sudah menyiapkan fasilitas kesehatan hingga tenaga kesehatannya (nakes). Kesiapan rumah sakit, diawali dari tahap simulasi pemberian vaksin untuk para nakes terlebih dulu.

Dalam kunjungan dua menteri tersebut, Direktur RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahril, memperlihatkan bagaimana alur vaksinasi, yang dimulai dari proses pendaftaran, di mana nantinya nakes mesti menunjukkan barcode dari hasil registrasi melalui aplikasi garapan pemerintah, Peduli Lindungi. Setelah data terverifikasi, proses vaksinasi nakes berlanjut ke tahap skrining dan pemeriksaan dokter. Pada tahap ini nakes bakal diperiksa tekanan darah (tensi), suhu, gula darah. Lolos dari tahap ini, barulah vaksinasi dilakukan.

Sesaat setelah vaksinasi, nakes bakal menjalani tahapan observasi dan edukasi. Tahap ini untuk memastikan apakah setelah 30 menit ada efek samping atau reaksi dari suntikan vaksin.

Syahril mengatakan, nakes di rumah sakitnya yang sesuai kriteria untuk vaksinasi berjumlah sekitar 370-an. Dalam menjalani vaksinasi, ia optimistis bisa berjalan lancar.

“Kami laporkan sudah membentuk panitia untuk persiapan vaksinasi. Jadi, kami sudah siap InsyaAllah nakes kami yang memenuhi persyaratan siap untuk dilakukan vaksinasi,” ujar dia menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement