Sabtu 12 Dec 2020 11:01 WIB

Kemenpora Gelar Pendidikan Kader Pemimpin Muda Nasional

Butuh komitmen kebersamaan merawat kebhinekaan Indonesia.

Peserta Pendidikan Kader Pemimpin Muda Nasional (PKPMN) Angkatan I/2020.
Foto: Dok. Kem
Peserta Pendidikan Kader Pemimpin Muda Nasional (PKPMN) Angkatan I/2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora) menganggap pemuda adalah agen perubahan bangsa. Karenanya, peserta Pendidikan Kader Pemimpin Muda Nasional (PKPMN) Angkatan I/2020 diharapkan bisa menjadi jangkar meneguhkan kohesi nasional di tengah keragaman bangsa. Hal ini disampaikannya Deputi Pengembangan Pemuda Asrorun Ni'am Sholeh saat bertemu dengan para peserta PKPMN di Auditorium Wisma Menpora, Senayan, Jakarta. 

"Sebagai agen perubahan, pemuda harus banyak membangun kolaborasi dan networking, kreatifitas, inovasi, kepeloporan, daya nalar yang kritis dan fisik yang kuat," kata Asrorun Ni'am didampingi Asdep Kepemimpinan dan Kepeloporan Pemuda Ibnu Hasan dan Tenaga Ahli Menteri Syamsul Qomar, Jumat (11/12).

Ia menegaskan, yang menjadi ikon keberadaan kaum muda, sehingga pemuda bisa menjadi pemimpin dan bermanfaat untuk sesama adalah kreatifitas, inovasi dan kemampuannya membangun networking dan kolaborasi.

"Sehebat apapun kita, jika tidak bisa membangun teamwork maka tidak mungkin bisa menjadi pemimpin. Karena pemimpin adalah menggerakkan seluruh daya kreatifitas dan inovasi secara bersama-sama. Keanekaragaman bangsa adalah kekayaan yang jika dikelola dengan baik akan menjadi khazanah dan kekuatan, tetapi jika sebaliknya akan melahirkan potensi kerawanan terjadinya pertikaian dan permusuhan," kata dia.

Deputi Asrorun Ni'am berharap, para peserta yang saat ini bertemu langsung dapat bersama-sama, berkomitmen memupuk kebersamaan mulai hari ini, terbangun solidaritas grup dari saat ini, meski berasal dari bermacam-macam organisasi kemahasiswaan, organisasi kepemudaan dan beragam organisasi minat bakat tetapi, diikatkan dengan minimal satu alumni PKPMN Angkatan I.

"Saya yakin kepada rekan-rekan yang hari ini menjadi pemimpin akan semakin matang. Salah satu komitmen meneguhkan Indonesia sebagai negara kesatuan adalah jangkar para peserta, komitmen kebersamaan merawat kebhinekaan Indonesia dan mengoptimalkan keberperanan kita sebagai pemimpin muda tidak hanya untuk esok tetapi mulai hari ini," kata dia.

Tenaga Ahli Menpora Uden Kusuma Wijaya dalam acara ini juga menyampaikan bahwa kondisi remaja saat ini sangat bermacam-macam, banyak ideologi pemahaman yang sangat mudah bisa diakses dengan mudah. "Harapan saya pelatihan ini merubah mindset anda, cara berpikir anda yang semula individu, harus terus berusaha terbuka, situasi negara saat ini menyebabkan kita harus kuat dalam komunikasi," tuturnya.

"Banyaklah belajar dari berbagai aspek psikologi, komunikasi dan sebagainya. Percayalah jika niat baik pasti akan berhasil meski hambatan terus menghadang. Siapkan diri secara mental, intelektual keimanan dan keagamaan. Jadilah manusia yang berlomba dalam kebaikan, jadilah pemuda yang membawa perubahan kebaikan, terus tingkatkan kapasitas dalam segala hal karena belajar tidak ada hentinya," ujarnya menambahkan.

Salah satu peserta yang berasal dari OKP Jawa Barat Annisa menyampaikan motivasinya mengikuti PKPMN adalah mempelajari bagaimana cara memimpin dan mengimplementasikan apa yang nantinya ia dapat untuk diterapkan di kehidupannya sehari-hari. "Saya mempelajari bagaimana cara memimpin yang baik dan bijak untuk nanti diimplementasikan di kehidupan sehari-hari khususnya diorganisasi yang sedang dijalani saat ini," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement