REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu dari enam jenazah laskar Front Pembela Islam (FPI) yang tewas korban bentrokan antara Polisi dan pengawal Habib Rizieq Shihab (HRS) tiba di Jalan Petamburan III, Jakarta Pusat, Selasa (8/12) malam. Ratusan orang mulai dari laskar FPI, Ormas Bang Japar dan masyarakat setempat menyambut kedatangan jenazah laskar FPI tersebut.
"Kita sambut mujahid kita atas nama Andi Oktavian Allah Akbar...Allah Akbar...Allah Akbar," pekikan takbir massa menyambut kedatangan almarhum Andi Oktavian di Jalan KS Tubun, Jakarta Selatan, Selasa (8/12).
Sayangnya, dalam kesempatan itu baik massa juga awak media pun dilarang keras untuk mengabadikan momen kedatangan jenazah tersebut. Bahkan awak media yang kedapatan mengabadikan momen tersebut diminta untuk dihapus.
"Rekan-rekan media mohon pengertiannya ya, mohon segera dihapus foto atau videonya," ujar salah seorang pria mengenakan kemeja dan peci hitam.
Adapun keenam laskar FPI tersebut adalah Andi Oktavian, kelahiran 29 Oktober 1987. Lalu, Ahmad Sofiyan alias Ambon, kelahiran Jakarta, 6 Juli 1994, Faiz Ahmad Syukur alias Faiz lahir 15 September 1998. Kemudian Muhammad Reza alias Reza kelahiran Jakarta, 7 Juni 2000, dan Lutfi Hakim lahir 27 September 1996, terakhir Muhammad Suci Khadafi kelahiran tahun 1999.
Seperti diberitakan, bentrok antara FPI atau simpatisan HRS dan aparat terjadi pada Senin (7/12) berujung pada penembakan terhadap enam laskar tersebut. Polisi mengeklaim, penembakan terhadap enam orang tersebut terpaksa dilakukan karena mereka menodong senjata api (senpi) dan senjata tajam ke petugas.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan keluarga maupun dari pihak pengacara terkait proses pengambilan enam jenazah laskar FPI. Keenam jenazah laskar FPI diketahui berada di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta.
"Semuanya kita akan lakukan pengawalan sampai dengan ke mana memang tujuan yang diharapkan oleh pihak keluarga," ujar Yusri di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (8/12).