REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Enam laskar FPI yang mengawal Habib Rizieq harus kehilangan nyawa setelah ditembak mati pasukan polisi di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek, Senin (7/12) dini hari. Kabar itu pun menghebohkan karena Polri mengklaim menembak para laskar karena merasa terancam jiwa setelah mendapatkan serangan. Sementara FPI menolak tudingan polisi tersebut.
Berita-berita terkait penyergapan dan penembakan kepada rombongan HRS pun memenuhi laman berita Republika.co.id, Senin, 7 Desember 2020. Dua berita dalam kasus ini masuk dalam jajaran top 5 news.
Selain kasus HRS, ada juga kasus Denny Siregar yang seolah mati suri. Polisi berkilah kasus Denny Siregar soal santri teroris masih dalam tahap pengembangan kasus. Berikut lima berita terpopuler di Republika.co.id, Senin (7/12):
a1. FPI: Kami Justru Diserang dan Ditembaki Orang tak Dikenal
JAKARTA -- Pengacara Front Pembela Islam (FPI), Sugito Atmo Prawiro, menyikapi soal tewasnya enam orang anggota laskar FPI tadi pagi. Menurutnya, kejadian yang sebenarnya, bukan FPI yang mendahului menyerang, justru pihaknya yang ditembaki.
''Kami tidak tahu siapa yang menembaki itu. Kami tak kenal. Namun, yang jelas sekarang yang meninggal enam orang. Pihak Kapolda dalam rilisnya menyatakan seakan ada peyerangan dari laskar FPI. Padahal tidak begitu, kami malah diserang,'' kata Sugito Atmo ketika dihubungi siang ini, Senin (7/12).
Menyinggung barang bukti dari pihak kepolisian berupa pistol beserta peluru, Sugito membantah bila itu milik laskar FPI. "Setahu saya, laskar FPI tidak pernah ada dan tidak diperbolehkan punya pistol. Sekarang kok tiba-tiba ada barang bukti pistol itu, ada apa? Pistol siapa itu,'' ujarnya lagi.
Baca berita selengkapnya di sini.
2. Sembilan Orang Menjadi Mualaf Disaksikan Menteri Agama
BANDAR SRI BEGAWAN -- Sebanyak 369 orang di Brunei Darussalam menjadi mualaf sejak Januari 2020 hingga November 2020. Dari jumlah itu, 115 di antaranya berasal dari Distrik Tutong.
Dikutip dari Borneo Bulletin, Senin (7/12), yang terbaru memeluk Islam adalah Mana bin Buang. Setelah masuk Islam, dia bernama Muhammad Mazlan bin Hamdan. Dia masuk Islam bersama delapan anggota keluarga lainnya.
Acara seremonial pengucapan dua kalimat syahadat mereka dilakukan di Distrik Tutong belum lama ini. Acara itu dihadiri oleh Menteri Agama Pehin Udana Khatib Dato Paduka Seri Setia Ustadz Haji Awang Badaruddin bin Pengarah Dato Paduka Haji Awang Othman yang menjadi tamu kehormatan. Selain itu, acara juga dihadiri oleh Wakil Menteri Agama Pengiran Dato Seri Paduka Haji Bahrom bin Pengiran Haji Bahar.
Baca berita selengkapnya di sini.