REPUBLIKA.CO.ID, OGAN KOMERING ULU -- Dokter Muhammad Rizky Maulana (31 tahun) atau yang kerap disapa dr. Rizky, merupakan salah satu dokter keluarga di Kabupaten Ogan Komering Ulu yang telah bekerja sama dengan Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Ia bercerita bahwa dirinya telah bermitra dengan BPJS Kesehatan sejak tahun 2017 lalu. dan hingga kini ia sudah merasakan perkembangan dari Program JKN-KIS.
“Sebelum adanya Program JKN-KIS layanan kesehatan dan angka harapan hidup sehat sampai ke pelosok negeri mungkin sulit didapatkan karena mahalnya biaya untuk berobat, namun semenjak adanya Program JKN-KIS, apalagi juga dengan adanya segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) dari pemerintah untuk masyarakat yang memang berhak, angka harapan hidup sehat di Indonesia meningkat,” kata dr. Rizky, beberapa waktu lalu.
Dokter Rizky juga menceritakan pengalamannya dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada peserta JKN-KIS. Tepatnya tanggal 6 Agustus 2019, ia pernah kedatangan pasien perempuan yang tinggal di Talang Jawa Baturaja. Pekerjaannya berjualan gorengan keliling. Ibu tersebut mengeluhkan sudah berbulan-bulan tidak bisa melihat dengan normal seperti terhalang kabut tebal. Dengan anjuran tetangga pasien tersebut disarankan untuk mendaftar sebagai peserta JKN-KIS dengan memilih kelas III.
"Setelah saya periksa, ternyata pasien menderita katarak di mata sebelah kanannya, lalu saya rujuk ke dokter spesialis mata di Rumah Sakit Ibnu Sutowo Baturaja, dan alhamdulillah operasinya berjalan dengan sukses dan lancar. Ia benar-benar berterima kasih, karena dengan adanya program ini ia tidak mengeluarkan sepeser uang pun untuk operasi katarak tersebut. Jujur saya pun terharu kalau ingat waktu itu pasien saya sambil berkaca-kaca menyampaikan hal tersebut kepada saya,” ungkap dr. Rizky.
Menurut dr. Rizky, Program JKN-KIS ini merupakan sistem jaminan kesehatan yang sudah sangat membantu rakyat Indonesia. Dengan gotong-royong semua tertolong, sudah sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di semua lapisan.
“Saya rasa untuk sekarang dengan adanya Mobile JKN maupun Mobile JKN Faskes sudah sangat membantu peserta dan juga membantu kami sebagai pemberi layanan kepada peserta di lapangan. Saya sangat mengharapkan agar Program JKN-KIS agar tetap berjalan,” tutur dr. Rizky.