Selasa 01 Dec 2020 20:01 WIB

Pemda Diminta Aktif Gandeng Organisasi Mitra PAUD HI

Untuk mewujudkan PAUD Holistik Integratif khas Jawa Barat, perlu kolaborasi.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Bunda PAUD Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya.
Foto: Istimewa
Bunda PAUD Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah daerah kabupaten/kota (Pemda) diminta lebih aktif dalam menggandeng berbagai kalangan untuk memaksimalkan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Holistik Integratif. Sebab, penanganan anak sejak dini diyakini akan lebih maksimal jika melibatkan semua unsur.

Bunda PAUD Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya, mengatakan, pembangunan di Jawa Barat saat ini tidak lepas dari kekuatan berbagai unsur yang tidak bisa dipisahkan. Pembangunan di suatu wilayah perlu didukung semua elemen yang ada, sehingga tidak bisa jika hanya dilakukan salah satu pihak saja.

"Begitu juga untuk mewujudkan PAUD Holistik Integratif khas Jawa Barat, perlu kolaborasi bersama antara pemerintah, media, dan organisasi mitra selaku representasi masyarakat," ujar Atalia saat menggelar rapat koordinasi Provinsi Pokja Bunda PAUD. Pada rakor kedua ini, hadir peserta dari unsur organisasi mitra PAUD kabupaten/kota se-Jawa Barat seperti HIMPAUD, IGTKI, IGRA, dan GOPTKI.

Atalia mengatakan, PAUD Holistik Integratif ini dapat diimpelementasikan secara baik ke seluruh PAUD di Jawa Barat. Keterlibatan organisasi mitra, sangat penting karena merupakan representasi dari masyarakat. Dengan keterlibatan langsung dari masyarakat, menurutnya, pendidikan dan perawatan anak sejak dini akan menjadi optimal.

"Selain wujud nyata konsep pembangunan pentahelix, peran serta dari masyarakat ini akan memudahkan dalam memberikan pendidikan anak sejak dini. Semoga benar-benar akan terwujud anak Indonesia yang sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia," paparnya.

Atalia berharap, organisasi mitra PAUD di kabupaten/kota dapat terlibat aktif dalam pengembangan PAUD Holistik Integratif melalui wadah Pokja Bunda PAUD kabupaten/kota.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan, pengembangan anak usia dini menjadi kunci terwujudunya sumber daya manusia yang siap menyongsong Indonesia Emas 2045. "Anak usia dini saat ini merupakan investasi penting dalam menjawab tantangan Indonesia Emas pada Tahun 2045," katanya. 

Dedi menjelaskan, jika menghitung usia peserta didik PAUD saat ini 4 sampai 6 tahun, maka pada 2045 anak-anak tersebut sudah mencapai usia matang dan produktif. "Usaha pengembangan Social, Emotional, Spiritual, Moral, dan Intellectual akan sangat baik jika dilakukan di Usia Golden Age atau 0 hingga 6 Tahun," katanya.

Menurutnya, cara terbaik mengasah kemampuan anak usia dini adalah melalui metode bermain sambil belajar. PAUD, kata dia, sudah menjadi pokok bahasan di berbagai kalangan, karena pengembangan anak usia dini merupakan hal penting dalam menentukan pembangunan secara keseluruhan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement