Kamis 19 Nov 2020 18:04 WIB

Ridwan Kamil Akui Belum Berkomunikasi dengan Rizieq Shihab

Tidak menutup kemungkinan, Ridwan Kamil akan bersilaturahim bersama ketua FPI tersebu

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ridwan Kamil menyatakan belum berkomunikasi dengan Rizieq Shihab. Namun, menurut Ridwan Kamil, tidak menutup kemungkinan akan bersilaturahim bersama ketua Front Pembela Islam (FPI) tersebut.

“Saya sampaikan tidak ada rencana, tapi mingkin saja. Karena silaturahmi itu mulia, syariat agama. Jadi, silaturahmi itu harus kepada siapa saja,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, dalam konferensi pers di Gedung Sate, Kamis (19/11).

“Tapi, spesifik orang per orang belum tentu. Bisa tidak perlu bisa perlu sesuai dengan kebutuhan. Tidak ada komunikasi,” katanya.

Emil memastikan, akan datang ke Bareskrim Polri pada Jumat (20/11). Kepolisian dari Mabes Polri sudah memberikan surat agar yang bersangkutan datang esok hari pukul 09.00 WIB.

"Kepolisian meminta klarifikasi kepada pemimpin wilayah dan termasuk saya terkait acara di Kabupaten Bogor. Sebagai warga negara yang taat hukum hal ini akan dipenuhi dengan sebaik-baiknya," katanya.

Emil pun akan ditemani perwakilan dari Biro Hukum Pemprov Jabar. Karena takutnya, banyak pertanyaan mengenai aturan dan prinsip tata kelola pemerintahan di Provinsi Jabar.

Emil mengatakan, adanya kerumunan pendukung Rizieq Shihab ini memang bukan hanya di Jawa Barat. Pada saat kedatangannya di Bandara Soekarno Hatta, Kabupaten Tangerang, Banten, massa yang menyambut sangat membludak. 

Kemudian pada acara Maulid Nabi Muhammad di Jakarta pun demikian. Di mana pendukung Rizieq memadati kegiatan tersebut.

"Jadi memang atensinya ini luar biasa. Kerumunan ini adalah dinamika karena terjadi di kegiatan-kegiatan sebelumnya," kata Emil.

Di sisi lain, Emil menyebut, bahwa kebijakan penanganan pelanggaran protokol kesehatan di Jabar dan Jakarta berbeda. Provinsi DKI Jakarta memiliki satu komando dari gubernur, sedangkan di Jabar setiap bupati/wali kota mempunyai wewenang dalam penanganan tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement