Selasa 17 Nov 2020 10:11 WIB

Top 5 News: Putra Nabi Berusia Pendek Hingga HRS Bukan Habib

Komandan Kormar akan dijabat perwira tinggi (pati) bintang tiga atau Letjen (Mar).

Habib Rizieq Shihab (HRS) menyapa massa yang menjemputnya di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (10/11/2020). HRS beserta keluarga kembali ke tanah air setelah berada di Arab Saudi selama tiga tahun.
Foto:

3. Cak Nun: HRS Bukan Habib, tapi Syarief Rizieq

JAKARTA – Sebutan habib erat kaitannya dengan tokoh pemuka agama Islam. Misalnya, Habib Rizieq Shihab yang baru saja kembali ke tanah air pada Selasa (10/11) lalu yang disambut meriah oleh massa Front Pembela Islam (FPI). Lalu, bagaimana awal mula dan pemaknaan sebutan habib di Nusantara?

photo
Habib Rizieq Shihab (HRS) (tengah) tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (10/11/2020). HRS beserta keluarga kembali ke tanah air setelah berada di Arab Saudi selama tiga tahun. - (Antara/Muhammad Iqbal)

Budayawan sekaligus Ulama Emha Ainun Najib atau Cak Nun mengatakan penyebutan Habib Rizieq Shihab dinilai tidak tepat. Seharusnya, Rizieq, dipanggil dengan panggilan Syarief.

“Habib Rizieq, dia bukan habib tapi Syarief Rizieq,” ujarnya dalam ceramah daring yang diunggah dalam akun IslamTv19 pada Kamis (12/11).

Dalam ceramahnya dia menjelaskan kata habib merupakan panggilan dari seorang cucu kepada kakeknya. “Habib, itu maksudnya Mbah, panggilan Kakek untuk Jawa. Lalu Habib Kwitang dulu di Jakarta sama cucunya dipanggil Habib-habib, lalu para tetangga juga ikutan manggil habib. Akhirnya sekarang kalau ada orang Arab dipanggil Habib,” jelas dia.

Baca berita selengkapnya di sini.

4. Islam di Kenya, Pernah Jaya Jadi Mayoritas Kini Minoritas

JAKARTA -- Islam di Kenya adalah agama minoritas. Tak hanya dari segi jumlah, dalam kehidupan sehari-hari, umat Muslim termarjinalkan. Semenjak kemerdekaan negara, Muslim Kenya semakin prihatin pada perlakuan diskriminasi secara ekonomi dan politik yang harus mereka hadapi.

 

Belum lagi tekanan-tekanan akibat pandangan keliru mengenai Islam. Terlebih setelah peristiwa pemboman Kedutaan Amerika Serikat di Nairobi dan hotel Mombasa antara 1992-1994 lalu, sentimen negatif pun kian mengental.

Saat ini jumlah umat Muslim di Kenya sekitar 3 juta orang, atau 10 persen dari keseluruhan populasi. Mereka merupakan minoritas yang dominan. Sebagian mereka bekerja di bidang perekonomian.

Baca berita selengkapnya di sini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement