Senin 16 Nov 2020 19:59 WIB

KSAL: Kerahkan Marinir Jika Negara Terancam

Sebagai pasukan pendarat, Korps Marinir ditutut memiliki kecepatan respons.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono bersama Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen (Mar) Suhartono.
Foto: Dispenal
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono bersama Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen (Mar) Suhartono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono, mengatakan, Korps Marinir akan selalu hadir untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karena itu, dia menyatakan, wajar jika rakyat dan pemimpin negara berpikir marinir merupakan solusi ketika negara berada di dalam ancaman 

"Saat kedaulatan negara ini terancam, marinir hadir. Saat situasi tak terkendali, marinir hadir menengahi. Jadi wajar saja, apabila di dalam benak rakyat dan pemimpin bangsa ini, apabila negara ini dalam ancaman, satu jawabannya, kerahkan marinir," jelas Yudo dalam siaran pers, Senin (16/11). 

Baca Juga

Hal itu Yudo sampaikan saat memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Korps Marinir di Markas Komando Korps Marinir, Jakarta Pusat. Dia juga menyampaikan, hakikat keberadaan Korps Marinir TNI AL sebagai pasukan pendarat menuntut kecepatan respons, daya gerak, dan daya gempur yang tinggi. 

"Sebagai bentuk proyeksi kekuatan Angkatan Laut baik pada masa krisis dan masa perang, Korps Marinir TNI AL selalu hadir untuk NKRI," katanya. 

Yudo mengungkapkan, dengan kematangan usianya, prajurit Korps Marinir TNI AL semestinya tetap mengedepankan sikap rendah hati, humanis, serta tidak lekas puas dengan pencapaian keberhasilan. Dia meminta prajuritnya untuk menanamkan dalam diri mereka masing-masing untuk terus meningkatkan kerja, dedikasi, dan semangat pengabdian ke depan. 

KSAL berharap kepada seluruh prajurit Korps Marinir untuk memastikan marinir hadir dan bertempur sebagai pasukan pendarat yang menjunjung tinggi kepercayaan rakyat, tangguh dan berwibawa. Itu perlu dilakukan ke mana pun dan kapan pun prajurit marinir dikirim. 

"Ingatlah selalu, negara yang besar adalah negara yang memiliki angkatan bersenjata yang kuat, namun negara yang disegani adalah negara yang memiliki Marinir yang hebat," tuturnya. 

HUT Korps Marinir jatuh pada tanggal 15 November lalu. Namun, pelaksanaan upacara peringatan HUT ke-75 Korps Marinir tahun ini digelar sehari setelahnya dengan mengedepankan protokol kesehatan. 

Upacara militer tidak melibatkan banyak personel dan peralatan tempur. Upacara kali ini dikomandani oleh Kolonel Marinir Danuri yang sehari-hari menjabat Asisten Operasi Pasmar I Jakarta. 

Upacara diikuti secara virtual oleh Komando Pelaksana (Kolak) Korps Marinir, di antaranya Pasmar I, Pasmar II, Pasmar III, Brigif IV Mar/BS, Denjaka, Kolatmar, Lanmar Jakarta, Lanmar Surabaya, Kolak Pasmar, dan Yonmarhanlan I sampai dengan XIV. 

Selain itu, personel Satgas Marinir yang sedang bertugas di dalam dan luar negeri seperti Satgas UN RDB MONUSCO, Satgas Puter, Satgas Covid-19 Wisma Atlet, serta Satgas Percepatan Pembangunan di Lombok NTB juga mengikuti upacara ini. Material tempur Korps Marinir yang tergelar dalam upacara ini antara lain, dua unit Sea Rider, dua BTR-IV, dua Twin Gun, dua Atav, serta dua RM-70 Grad. 

Selesai pelaksanaan Upacara dilanjutkan acara syukuran yang dilaksanakan di Gedung Graha Marinir. Acara tersebut juga diikuti secara virtual serta melaksanakan potong tumpeng di tempat masing-masing. Selain KSAL, acara syukuran dihadiri pula oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubowono X, dan pejabat di lingkungan TNI lainnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement