Senin 09 Nov 2020 09:18 WIB

Biden Terpilih Dampaknya tak Banyak pada Pertahanan Bangsa

AS menganggap Indonesia sebagai mitra terdekat di Asia Tenggara untuk menghadapi LCS.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andi Nur Aminah
 Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyampaikan pidato pertamanya setelah dinyatakan menang dalam pemilihan pada Sabtu (7/11) waktu setempat.
Foto: EPA-EFE/JIM LO SCALZO
Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyampaikan pidato pertamanya setelah dinyatakan menang dalam pemilihan pada Sabtu (7/11) waktu setempat.

 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Marapi Advisory & Consulting Bidang Keamanan dan Pertahanan, Beni Sukadis, menilai, terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) tidak akan berpengaruh banyak terhadap pertahanan Indonesia. Menurutnya, AS menganggap Indonesia sebagai mitra terdekat di Asia Tenggara untuk menghadapi China di Laut China Selatan (LCS).

Baca Juga

"AS menganggap Indonesia sebagai mitra terdekat di Asia Tenggara untuk menghadapi agresivitas China di LCS. Sehingga sangat mungkin Indonesia menjadi mitra keamanan terdekat selain dengan Singapura, Vietnam dan Filipina," kata Beni kepada Republika.co.id, Senin (9/11).

Beni juga mengatakan, hubungan militer antara kedua negara termasuk yang terbesar jika dibandingkn antara Indonesia dengan negara lain. Dia menjelaskan, berdasarkan data pada 2018-2019, setidaknya ada hampir 200 kegiatan per tahun terkait kerja sama pertahanan antara AS dengan Indonesia. "Artinya kerja sama di bidang alat utama sistem persenjataan dan peningkatan kapasitas militer kita akan tetap seperti yang sudah ada," jelas dia.

Capres AS dari Partai Demokrat, Joe Biden, telah memenangkan pilpres. Ia meraih 290 suara elektoral, sementara pejawat Donald Trump 214. Dibutuhkan 270 suara untuk melenggang ke Gedung Putih.

Joe Biden telah menyampaikan pesan pertamanya sebagai bentuk perayaan sekaligus penyembuhan. Di mana menurutnya telah terjadi pertarungan sengit dan memecah belah ketika proses pemilu kemarin.

Seperti dilansir dari usatoday.com, ia mengatakan, Amerika Selalu dibentuk oleh titik-titik perubahan. Pada saat-saat tertentu menurutnya Amerika telah membuat keputusan sulit tentang siapa yang diinginkan oleh negara tersebut.

Presiden Terpilih Amerika itu jelaskan, sejak awal pidatonya sudah meyakinkan kepada pemilih untuk memberikan kemenangan yang jelas dan menurutnya kemenangan dirinya sangat meyakinkan. Pernyataan ini datang karena di sisi lain Donald Trump masih meragukan suara dalam pemilu kemarin.

Joe Biden menambahkan, jika ia memahami kekecewaan  para pendukung Donald Trump, akan tetapi ia pun pernah merasakan hal tersebut. Oleh karena itu, ia mengajak untuk saling memberi kesempatan, meredakan situasi panas, bertemu dan saling mendengarkan kembali.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement