Rabu 21 Oct 2020 18:16 WIB
Tim TGPF akan Umumkan Hasil Investigasinya

Polri: Silakan Kita kan Masing-Masing

Diduga ada aparat terlibat dalam pembunuhan pendeta Yeremia.

Rep: Ali Mansur / Red: Agus Yulianto
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono
Foto: ANTARA/Reno Esnir
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Kepolisian menghormati apapun hasil yang diperoleh Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) konflik di Intan Jaya, Papua, terkait kasus yang menewaskan seorang pendeta bernama Yeremia Zanambani. Tim tersebut telah bekerja sejak 1-17 Oktober dan hasilnya diduga ada keterlibatan aparat dalam kasus tewas pendeta Yeremia Zanambani di Intan Jaya, 

"Kita tunggu, hormati apapun hasilnya. Polri sesuai fakta hukum berjalan saja, beliau kan TGPF, silakan kita kan masing-masing," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Awi Setiyono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (21/10).

Sebelumnya, Awi juga pernah menyampaikan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kerap menyebar informasi jika pelaku penembakan pendeta di Intan Jaya tersebut adalah personel TNI. Bahkan, Awi menyebut, propaganda-propaganda serupa kerap dilontarkan oleh KKB.

"Selama ini memang propaganda KKB memang demikian selalu menyudutkan dan menyalahkan Polri dan TNI di sana," kata Awi Setiyono beberapa waktu lalu

Dikatakan Awi, saat Tim Gabungan Polri dan TNI menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus penembakan terhadap almarhum Pendeta Yeremiah, almarhum Pratu Dwi Akbar dan almahrum Serka Sahlan di Distrik Hitadipa, sempat terjadi bentrokan antara aparat dengan KKB. Awi menyampaikan, jika sudah menerima hasil olah TKP dari tim gabungan tersebut akan merilisnya.

"Di sana sudah ada tim gabungan TNI-Polri yang kita sama-sama tunggu nanti tentunya hasilnya dari tim gabungan akan merilis," ucap Awi.

Sementara itu, dalam laporan TGPF Intan Jaya menemukan dugaan keterlibatan aparat keamaman dalam peristiwa terbunuhnya Pendeta Yeremia Zanambani. Itu didapatkan dari informasi dan fakta-fakta yang didapatkan tim investigasi lapangan dalam kurang lebih dua pekan terakhir.

"Mengenai terbunuhnya Pendeta Yeremia Zanambani pada tanggal 19 September 2020, informasi dan fakta-fakta yang didapatkan tim di lapangan menunjukkan dugaan keterlibatan oknum aparat," ujar Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement