Kamis 15 Oct 2020 17:50 WIB

Pemprov DKI: Gerakan Cuci Tangan Perlu Diajarkan Sejak PAUD

Pemprov DKI berharap gerakan cuci tangan masuk dalam modul belajar anak

Rep: Flori sidebang/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Widyastuti.Pemprov DKI berharap gerakan cuci tangan masuk dalam modul belajar anak terutama PAUD
Foto: Dok Dinkes DKI
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Widyastuti.Pemprov DKI berharap gerakan cuci tangan masuk dalam modul belajar anak terutama PAUD

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menuturkan, gerakan mencuci tangan dengan baik dan benar perlu diajarkan kepada anak-anak sejak dini guna menghindari penyebaran penyakit menular, termasuk Covid-19. Widyastuti pun meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI agar memasukan hal tersebut ke dalam modul pembelajaran atau kegiatan ekstrakurikuler.

"Akan lebih baik lagi kalau di tingkat pusat, mungkin Kementerian Pendidikan sudah bergerak untuk memasukkan dalam ekstrakurikuler atau modul pembelajaran yang mengajak sejak PAUD tentang ajaran cuci tangan dengan baik dan benar," kata Widyastuti dalam siaran langsung di akun Youtube Kementerian Kesehatan RI, Kamis (15/10).

Widyastuti pun mengungkapkan, Pemprov DKI Jakarta sudah mengimplementasikan gerakan mencuci tangan dengan baik dan benar dalam modul pembelajaran dari tingkat PAUD hingga SMA. Sehingga saat anak-anak mulai menempuh pendidikan sudah diajarkan pula mengenai gerakan tersebut.

"Kami berharap bahwa pembelajaran sejak dini melalui anak-anak sekolah sejak mulai PAUD, sudah harus mulai diajarkan tentang gerakan ini (mencuci tangan). Jadi kita masukkan dalam elemen di institusi pendidikan," papar Widyastuti.

"Sehingga sekali lagi dengan gerakan yang sangat sederhana, ketersediaan akses yang mudah, budaya kita jadi lebih baik, dan tujuan kita untuk menurunkan penyakit menular yang bisa dicegah dengan mencuci tangan, busa dikendalikan termasuk dalam hal pengendalian penyakit Covid-19," sambungnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement