REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya melaporkan kejadian pergerakan tanah di Desa Cikalong, Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya. Akibat kejadian itu, puluhan warga terancam keamanannya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Irwan mengatakan, pergerakan tanah itu kali pertama terjadi pada Jumat (1/10) sekira pukul 02.00 WIB. Tak ada korban jiwa dalam kejadian itu, tapi pergerakan tanah masih terjadi hingga saat ini.
"Ada 15 rumah yang dihuni 25 kepala keluarga (KK) atau sekira 70-an jiwa terancam," kata dia kepada Republika.co.id.
Kendati demikian, sebagian warga yang terancam masih menempati rumahnya masing-masing. Namun, terdapa dua orang yang mengungsi di madrasah.
Irwan mengatakan, dua orang itu sementara mengungsi di madrasah lantaran takut kembali ke rumahnya. Sebab, dua orang tersebut pernah mengalami kejadian longsor besar di wilayah Sodonghilir pada 1990-an "Jadi masih trauma dengan kejadian dulu," kata dia.
Menurut dia, kondisi rumah-rumah yang terancam masih aman untuk sementara. Petugas keamanan dan relawan bencana juga telah memantau pergerakan tanah itu dan memasang garis polisi agar warga tak mendekati lokasi pergerakan tanah. "Mudah-mudahan tidak hujan terus," kata dia.