Senin 15 Sep 2025 12:45 WIB

Pembunuhan Staf Diplomatik RI d Peru Zetro Purba Diduga Terkait dengan Perdagangan Manusia

Polisi Peru dilaporrkan menemukan kontak Zetro Purba dengan wanita asal Venezuela.

Rep: Mg161/ Red: Teguh Firmansyah
Pegawai Kementerian Luar Negeri melepas jenazah Zetro Leonardo Purna saat penghormatan terakhir almarhum Staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Lima, Republik Peru, Zetro Leonardo Purba di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (11/9/2025). Penghormatan tersebut diberikan Kementerian Luar Negeri kepada Staf KBRI Lima Zetro Leonardo Purba yang meninggal dunia akibat ditembak oleh orang tak dikenal di Lima, Republik Peru pada Senin (1/9/2025) lalu.
Foto: ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Pegawai Kementerian Luar Negeri melepas jenazah Zetro Leonardo Purna saat penghormatan terakhir almarhum Staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Lima, Republik Peru, Zetro Leonardo Purba di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (11/9/2025). Penghormatan tersebut diberikan Kementerian Luar Negeri kepada Staf KBRI Lima Zetro Leonardo Purba yang meninggal dunia akibat ditembak oleh orang tak dikenal di Lima, Republik Peru pada Senin (1/9/2025) lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, LIMA -- Penyidik kepolisi Peru terus melakukan penyelidikan atas pembunuhan Zetro Leonardo Purba, pejabat diplomatik Kedutaan Indonesia. Lima warga Venezuela anggota geng kriminal telah ditangkap terkait pembunuhan Zetro.

Muncul beragam spekulasi terkait motif dari pembunuhan ini mengingat Zetro dinilai bukan orang yang 'macam-macam'.

Baca Juga

Seperti dilansir laman Infobae, pembunuhan Zetro Leonardo Purba di distrik Lince, Lima, mendorong Kepolisian Nasional Peru (PNP) untuk menetapkan hipotesis utama bahwa kejahatan ini terkait dengan mafia yang bergerak di bidang perdagangan manusia.

Polisi menyelidiki hubungan pembunuhan dengan kawasan komersial Risso, yang dikenal dengan keberadaan organisasi kriminal yang mengelola jaringan prostitusi informal dan praktik mucikari.

Para penyidik memusatkan penyelidikan pada pengaruh kelompok yang menguasai wilayah di Lince. Kawasan itu memiliki catatan kekerasan terkait eksploitasi seksual dan aktivitas kriminal lainnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement