REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 DIY masih terus melakukan screening Covid-19 secara massal. Tidak terkecuali, menggencarkan screening di institusi pendidikan di DIY.
Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY Berty Murtiningsih mengatakan, screening Covid-19 di beberapa institusi pendidikan, terutama di Kabupaten Sleman, mengingat potensi penyebaran Covid-19 yang dapat meluas di lingkungan institusi pendidikan. "Institusi pendidikan yang sudah operasional mestinya (di-screening) dan yang ada potensi risiko (penyebaran Covid-19)," kata Berty, Rabu (30/9).
Ia juga melakukan screening terhadap karyawan kesehatan dan karyawan perkantoran. Termasuk aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemda DIY.
Hingga saat ini, screening massal yang dilakukan secara masif masih terus dilakukan. "Kita giat melakukan screening dimulai dari karyawan yang beresiko, contohnya karyawan kesehatan, sampai karyawan yang lainnya, juga pada pasien yang akan mendapatkan tindakan medis dan screening di bidang lainnya yang ada risiko tertular atau menularkan. Tidak hanya pasif menunggu sampai ada yang bergejala atau terpapar," ujarnya.
Seperti diketahui, pada 29 September 2020 kemarin ada 47 pelajar di dua institusi pendidikan di Sleman yang dilaporkan positif Covid-19. Sebanyak 41 pelajar merupakan hasil dari screening, sementara enam pelajar lainnya merupakan hasil tracing (pelacakan).
"(41 kasus dari hasil screening pelajar dan enam kasus dari hasil tracing terhadap pelajar) Jumlahnya sangat signifikan," jelas Berty.