Rabu 30 Sep 2020 06:51 WIB

Kepala Daerah Jadi Jurkam Pilkada Diingatkan untuk Cuti

Tim jurkam pasangan calon dapat memisahkan jabatannya saat lakukan kegiatan kampanye.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Agus Yulianto
Deputi Perkumpulan Pemilu untuk Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati.
Foto: Republika/ Wihdan
Deputi Perkumpulan Pemilu untuk Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati meningatkan, kepala daerah yang menjadi juru kampanye (jurkam) Pilkada 2020 agar mengajukan izin kampanye atau cuti di luar tanggungan negara. Hal ini dilakukan demi menghindari konflik kepentingan antara jabatan pemerintahan dan kegiatan politik.

"Kepala daerah dapat ikut serta dalam kampanye, sepanjang mengajukan cuti di luar tanggungan negara dan tidak menggunakan fasilitas yang diberikan kepadanya," ujar Khoirunnisa kepada Republika, Selasa (29/9).

Untuk menghindari penyalahgunaan kewenangan, kepala daerah yang melaksanakan kampanye pasangan calon harus cuti. Dengan demikian, tidak ada fasilitas negara maupun kewenangannya sebagai kepala daerah untuk kepentingan pemenangan pilkada atau menguntungkan/merugikan salah satu pasangan calon.

Kendati jabatan kepala daerah dan fasilitas negara akan tetap sangat melekat saat melakukan kegiatan politik. Maka, dia meminta, kepala daerah yang menjadi bagian dari tim kampanye pasangan calon dapat memisahkan jabatannya saat melakukan kegiatan kampanye.

"Jabatan kepala daerah itu kan melekat, ada fasilitas yang melekat juga. Itu yang seharusnya bisa dipisahkan. Sehingga harus cuti dan tidak menggunakan fasilitas negara yang diberikan," kata Khorunnisa.

Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan sekaligus Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bakal menjadi juru kampanye (jurkam) untuk calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya nomor urut 1, Eri Cahyadi-Armuji. Ketua Bappilu DPC PDI Perjuangan Surabaya, Anas Karno menyebut, Tri Rismaharini memiliki sederet prestasi dan sudah terbukti berhasil menata kota Surabaya.

Maka dari itu, keterlibatan Risma menjadi juru kampanye Eri-Armuji diyakini bakalan mendongkrak elektabilitas keduanya. "Insya Allah beliau nanti menjadi juru kampanye bagi Mas Eri Cahyadi dan Cak Armudji," ucapnya di Surabaya, Senin (28/9).

Anas mengatakan, peran Risma dalam mendulang suara untuk pasangan Eri Cahyadi-Armuji sangat penting. Karena Risma dinilainya memiliki pendukung loyal dari kalangan masyarakat yang sudah merasakan perubahan di Surabaya.

"Warga Surabaya sudah bisa merasakan perubahan di Surabaya yang dirasakan masyarakat. Bu Risma punya andil besar disitu," ujarnya.

Anas bahkan menyebutkan, nama Tri Rismaharini adalah simbol keberhasilan dalam memimpin dan menata Kota Surabaya. Dimana menurutnya, kemajuan dan keindahan yang digagas Risma, dapat dirasakan langsung oleh warga Kota Pahlawan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement