Kamis 07 Nov 2024 18:18 WIB

Jokowi Diisukan Jadi Jurkam Pilkada, Projo: Hak sebagai Warga Negara

Projo mengaku tak masalah jika Jokowi menjadi jurkam Pilkada.

Rep: Bayu Adji P / Red: Teguh Firmansyah
Joko Widodo
Foto: Republika
Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi dikabarkan akan menjadi juru kampanye (jurkam) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024. Salah satu pasangan yang kemungkinan akan didukung Jokowi adalah Ahmad Lutfhi dan Taj Yasin di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) relawan Pro Jokowi (Projo) Handoko mengaku tidak masalah apabila idola mereka itu menjadi jurkam dalam Pilkada Serentak 2024. Menurut dia, hal itu merupakan hal yang wajar, mengingat Jokowi merupakan warga negara yang memiliki pengaruh kuat di masyarakat.

Baca Juga

"Kita harus akui sampai hari ini Pak Jokowi punya pengaruh yang sangat kuat, jadi magnet dalam politik, dan itu menjadi hak beliau apakah kemudian mau berpartisipasi dalam kontestasi pilkada, jadi jurkam. Itu hak beliau," kata dia, Kamis (7/11/2024).

Menurut dia, dukungan Jokowi kepada pasangan calon (paslon) tertentu dalam Pilkada 2024 telah dituangkan melalui surat rekomendasi yang diberikan Projo. Dalam hal ini, Projo disebut telah memberikan surat rekomendasi kepada sekitar 400 paslon yang berlaga di Pilkada 2024.

Handoko menyebutkan, salah satu pasangan yang mendapat dukungan Jokowi adalah Ridwan Kamil-Suswono (Rido) di Pilgub Jakarta. Projo juga telah memberikan dukungan kepada paslon nomor urut 1 itu atas restu Jokowi.

"Ya kalau Pak Jokowi enggak merestui masa kami berani? Kan kami dukung pasangan Rido di DKI, Dedi Mulyadi di Jabar, Ahmad Lutfhi di Jateng, Khofifah di Jatim, Bobby di Sumut, dan banyak lainnya. Projo sudah mengeluarkan 400-an surat dukungan," kata dia.

Menurut dia, Projo tak hanya memberikan surat rekomendasi kepada para paslon itu. Di lapangan, Projo juga akan mengerahkan para anggotanya untuk mengampanyekan paslon yang telah didukung.

"Di lapangan kami punya struktur. Punya DPC, DPD. Mereka bergerak, melebur dengan tim pemenangan masing-masing paslon, dan melakukan aktivitas kampanye," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement