REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Brigjen TNI Mohamad Hasan menerima brevet antiteror yang disematkan oleh Wadansat 81 Kopassus Letkol Inf. Wimoko di Lapangan Alfa Sat-81 Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (24/9).
Sebelum disematkan brevet antiteror, Danjen Kopassus mengikuti serangkaian materi kegiatan, yaitu serbuan unit yang merupakan tradisi Sat-81 Kopassus. Dalam amanatnya, Danjen Kopassus menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Komandan Satuan-81 Kopassus beserta seluruh anggota.
Ia berharap agar apa yang terkandung dalam brevet antiteror tersebut dapat menjadi pemacu diri untuk berkarya lebih baik lagi pada masa yang akan datang. Brevet, lanjut dia, merupakan tanda kemahiran, kehormatan, pengabdian, tanggung jawab, atau kualifikasi yang diberikan oleh Korps atau angkatan kepada seseorang atas usaha dan jerih payahnya untuk mengikuti pendidikan dan latihan pada bidang tertentu.
"Untuk itu, penyematan brevet ini suatu kehormatan dan kebanggaan tersendiri bagi saya selaku Danjen Kopassus. Mudah-mudahan penyematan ini dapat mendorong saya untuk lebih bertanggung jawab dalam membina Satuan 81 Kopassus," kata Hasan dalam siaran persnya.
Hasan mengingatkan dengan adanya perkembangan lingkungan strategis yang menempatkan terorisme sebagai ancaman keamanan nasional, bahkan dunia, pemerintah Indonesia saat ini tengah merumuskan rancangan peraturan presiden tentang tugas TNI dalam menanggulangi aksi terorisme.
"Kepada segenap prajurit Satuan 81 Kopassus, agar terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya sesuai dengan kualifikasi yang dimiliki dalam rangka meningkatkan profesionalisme dan memiliki kesiapan operasional yang tinggi dalam menghadapi setiap perkembangan situasi yang ada," katanya.
Hadir dalam penyematan brevet antiteror, Wadanjen Kopassus Brigjen TNI Tri Budi Utomo, Ir Kopassus, Danpusdiklatpassus Kopassus, Pamen Ahli Kopassus, Asisten Kopassus, para komandan grup jajaran Kopassus.