REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kini banyak masker bedah yang banyak dijual di minimarket dan lebih terjangkau harganya dibandingkan saat awal pandemi virus corona SARS-CoV2 (Covid-19). Oleh karena itu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyarankan masyarakat mengenakan masker jenis bedah dibandingkan masker kain karena perlindungannya yang sangat tinggi.
"Kalau pakai masker bedah itu lumayan banget bisa melindungi hingga 90 persen. Jadi, kalau ada masker bedah ya pakai itu, apalagi saya lihat di minimarket banyak yang menjualnya dengan harga lumayan murah," kata Ketua Satgas Covid-19 IDI Zubairi Djoerban saat dibubungi Republika, Ahad (20/9).
Kendati demikian, ia menyadari seringkali masker kain satu lapis, buff, dan scuba digunakan masyarakat. Bahkan, masker dengan model cantik juga digunakan karena dianggap bisa mencegah penularan virus. Padahal, ia menyebutkan seringkali masker jenis ini hanya terdiri dari satu lapis kain, jadi tidak memadai.
"Walaupun kelihatan menarik tetapi perlindungannya hanya 5 persen ya tidak bisa dipakai. Sebab, masker-masker jenis ini tidak bisa memberikan perlindungan efektif melawan virus yang bisa menyebar lewat udara dan bisa terbang jauh, tidak hanya satu atau dua meter," katanya.
Karena itu, ia meminta masyarakat memperhatikan hal ini dan memilih masker sesuai standar untuk memfilter droplet. Ia meminta upaya ini penting dilakukan banyak karena kasus Covid-19 di Tanah Air yang lebih buruk atau dalam sehari bisa lebih dari 4 ribu kasus baru.
Artinya, dia melanjutkan, kondisi semakin gawat dan seharusnya bisa dicegah dengan memakai masker sesuai standar. Yang juga tak kalah penting, dia melanjutkan, adalah menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.
"Lindungi diri kita dan keluarga," katanya.