Selasa 15 Sep 2020 17:11 WIB

Fokus Luhut di 8 Provinsi Penyumbang 75 Persen Kasus Covid

Perlu ada koordinasi antarprovinsi terutama di Pulau Jawa untuk tuntaskan Covid-19.

Informasi penutupan sementara terpasang di pintu masuk Taman Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (15/9), akibat PSBB di Jakarta. Upaya untuk menekan laju kasus positif Covid-19 tidak cukup hanya dilakukan DKI Jakarta. Perlu ada koordinasi agar daerah-daerah lain bisa sama-sama berupaya menekan penyebaran virus corona.
Foto: Prayogi/Republika
Informasi penutupan sementara terpasang di pintu masuk Taman Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (15/9), akibat PSBB di Jakarta. Upaya untuk menekan laju kasus positif Covid-19 tidak cukup hanya dilakukan DKI Jakarta. Perlu ada koordinasi agar daerah-daerah lain bisa sama-sama berupaya menekan penyebaran virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Intan Pratiwi, Arie Lukihardianti, Puti Almas, Antara

Total jumlah kasus penularan Covid-19 secara nasional 75 persennya disumbang dari delapan provinsi. Pada hari ini (15/9), sudah delapan hari berturut-turut angka kasus harian nasional tembus 3.000 orang setiap hari. Jumlah kasus konfirmasi kasus positif bertambah 3.507 orang dalam 24 jam terakhir.

Baca Juga

DKI Jakarta tetap menjadi provinsi dengan jumlah kasus baru terbanyak yakni 1.076 orang. Jawa Timur dan Jawa Barat menyusul, dengan masing-masing 378 dan 347 kasus baru. Sumatra Utara kini bertengger di peringkat keempat dengan 249 kasus baru. Sementara di posisi kelima ada Jawa Tengah dengan 198 kasus baru.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, menjelaskan saat ini dari total jumlah kasus penularan Covid-19 secara nasional 75 persen disumbang dari delapan provinsi utama. Untuk bisa mengendalikan pandemi Luhut akan memprioritaskan penanganan di delapan provinsi ini.

Luhut mengatakan dari seluruh total kasus nasional, delapan provinsi seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan dan Papua. Dengan dikendalikannya penularan di delapan provinsi tersebut, pemerintah meyakini pandemi bisa ditekan.

"Bagaimanapun kita tidak bisa lepas dari penanganan Covid-19. Namun data terakhir menyebutkan 75 persen dari total penularan nasional berasal dari delapan provinsi tersebut. Maka dengan pakai strategis fokus di delapan provinsi tersebut penularan bisa terkendali sampai kita dapat vaksin," ujar Luhut, Selasa (15/9).

Luhut menjelaskan saat ini tingkat rasio kesembuhan pasien Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 71,5 persen. Ia mengatakan angka ini cukup baik dibandingkan negara lain. Dengan pengendalian yang ketat dan kedisplinan masyakat maka pandemi ini bisa dihadapi.

"Jadi tiga bulan ini kita bisa kendalikan ini sambil paralel menunggu vaksin. Maka dasarnya kita bisa lebih baik ke depan," ujar Luhut.

Ia juga menjelaskan akan mengerahkan semua pihak yang terlibat dalam penanganan Covid-19 di Indonesia, termasuk TNI/Polri, agar bersama-sama mendukung para gubernur. Luhut sejak kemarin ditunjuk sebagai koordinator delapan provinsi utama penanganan Covid-19 di Indonesia oleh Presiden Joko Widodo.

Maka, kata dia, semua pihak harus menjaga tingkat kesembuhan dan angka kematian karena pandemi global ini hingga vaksin resmi diberikan kepada warga untuk menyetop penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19.

Hari ini Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Covid-19 di delapan Provinsi Utama melalui video conference di Kantor Wali Kota Bogor. Dalam rapat yang dipimpin Luhut Binsar Panjaitan ini, Ridwan Kamil mengatakan, secara geografis Jabar memiliki wilayah yang berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta. Yakni Kota Depok, Bekasi, dan Bogor, serta Kabupaten Bogor dan Bekasi (Bodebek).

Karena dekat dengan Jakarta sebagai episentrum Covid-19 di Indonesia, Bodebek pun menyumbang hampir 70 persen kasus Covid-19 di Jabar. Meski begitu, secara administratif, Kota Depok dan Bekasi, serta Kabupaten Bekasi, berada dalam wilayah kerja Kepolisian Daerah (Polda) Metropolitan Jakarta Raya (Metro Jaya).

"Administrasi wilayah Pangdam (III/Siliwangi) dan Kapolda Jabar hanya mengurus Kabupaten Bogor dan Kota Bogor," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Oleh karena itu, melalui rapat tersebut Emil meminta adanya manajemen koordinasi, termasuk bersama Provinsi Banten. Sehingga penanganan Covid-19 di wilayah Jabodetabek optimal dengan frekuensi yang sama.

“Saya usulkan koordinasi itu dilakukan bukan hanya berdasarkan isu yang ada saja. Namun berunding agar satu frekuensi dengan DKI Jakarta maupun Banten,” kata Emil.

Emil menilai, Jabodetabek itu harus diberlakukan oleh satu manajemen koordinasi. "Jangan sampai DKI Jakarta jalan sendiri, Jabar juga jalan sendiri, dan Banten pun begitu, mari kita bentuk koordinasi yang rutin,” katanya.

Kepada para peserta ratas yang salah satunya adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Emil menyatakan bahwa Bodebek siap berkoordinasi dan mendukung PSBB di Jakarta.

Dalam ratas tersebut Emil juga melaporkan mengenai angka kematian di Jabar yang rendah yaitu di angka 2,4 persen. Namun, tingkat kesembuhan di Jabar juga masih rendah yakni sekitar 51-53 persen dan belum sesuai tingkat kesembuhan ideal di angka 70 persen. “Jadi, kami di Jabar ingin meminta bantuan kepada Menteri Kesehatan dalam meningkatkan angka kesembuhan di Jabar,” katanya.

Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengatakan PSBB yang diterapkan di Jakarta akan memberi dampak positif dalam pengendalian penyebaran Covid-19. Meski demikian, ia menggarisbawahi langkah ini tidak akan lebih efektif dibandingkan dengen diberlakukannya karantina wilayah atau lockdown, maupun PSBB yang lebih ketat atau total.

“Adanya PSBB yang sedikit lebih ketat dibanding transisi kemarin pasti ada dampak, setidaknya karena pembatasan mobilitas manusia, di mana manusia menjadi pembawa virus,” ujar Dicky kepada Republika.co.id, Senin (14/9).

Dicky mengatakan dengan PSBB terbaru saat ini, Pemprov DKI Jakarta telah berupaya meminimalkan potensi penyebaran wabah. Ia juga menilai seluruh pihak perlu terlibat dan dapat mengoptimalkan peran masing-masing dalam menjaga penyebaran wabah lebih lanjut.

“Kita berupaya meminimalkan potensi dengan cara seluruh pihak terlibat, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, termasuk seluruh stake holder dan masyarakat bisa dioptimalkan perannya masing-masing. Termasuk daerah penyangga, karena aktivitas manusia tak hanya di Jakarta tetapi kontribusi mobilitas dari daerah penyangga,” jelas Dicky.

Dicky mengingatkan bahwa penyakit maupun wabah seperti Covid-19 saat ini tidak terbatas pada wilayah geografis maupun administratif. Karena itu, peran semua pihak yang terkait dengan Jakarta menurutnya sangat dibutuhkan, seperti provinsi di sekitar yaitu Banten, Jawa Barat. Bahkan, termasuk daerah lain seperti Jawa Tengah maupun Jawa Timur, di mana terdapat pendatang dari wilayah-wilayah tersebut di Ibu Kota.

“Kalau bicara mengenai akses orang masuk lewat jalur penerbangan misal, ini kan tidak bisa karena kewenangannya di pemerintah pusat. Saya selalu mengimbau bahwa untuk permasalahan Jawa tidak bisa diserahkan ke satu atau dua daerah saja,” kata Dicky menambahkan.

Lebih lanjut, Dicky mengatakan kasus Covid-19 yang terjadi di Jakarta, Bandung, maupun Surabaya tidak terlepas dari terjadinya interkoneksitas tinggi yang ada di Jawa. Terlebih, ia mengatakan dapat dinilai bahwa ekonomi selama ini tidak terlalu dibatasi, yang mana strategi lebih lanjut diperlukan dalam mengendalikan pandemi, yaitu dengan pengujian dan pendeteksian virus secara luas.

Menurut Dicky, cakupan pengujian yang dinilai sudah cukup baik di Indonesia saat ini hanyalah di Jakarta. Ia mengingatkan tentunya tes Covid-19 harus ditingkatkan dan dilakukan secara luas di daerah-daerah lainnya di Tanah Air.

PSBB menurut Dicky bersifat sebagai strategi tambahan. Ada atau tidaknya aturan ini, strategi utama pengendalian pandemi adalah 3T yaitu tracing (penelusuran), testing (pengujian). Dan perawatan, serta 3M yaitu menjaga protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

“Aspek pengujian penting untuk mengetahui permasalahan, sehingga upaya meningkatkan kualitas testing harus dilakukan,” jelas Dicky.

Berdasarkan data hingga pukul 12.00 WIB, pasien sembuh dari penyakit Covid-19 tercatat bertambah 2.660 orang, sehingga total sembuh menjadi 161.065 orang. Sedangkan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 tercatat bertambah 3.507 menjadi total 225.030 orang, korban meninggal tercatat bertambah 124 orang menjadi total 8.965 orang.

Berdasarkan distribusi jumlah kasusnya, DKI Jakarta mencatatkan penambahan jumlah pasien sembuh terbanyak, yaitu 981 orang, dengan tambahan kasus positif 1.076 orang dan meninggal 32 orang. Kemudian, Jawa Timur melaporkan pasien sembuh baru 338 orang dengan tambahan positif 378 orang dan meninggal 32 orang, Jawa Barat 257 orang sembuh dengan 347 orang positif dan enam orang meninggal, Jawa Tengah 187 sembuh baru dengan tambahan 198 orang positif dan 12 orang meninggal.

Berikutnya, Aceh mencatat 145 pasien sembuh dengan 140 orang terkonfirmasi positif baru dan enam orang meninggal, Sumatra Utara 90 kasus sembuh dengan 249 orang positif dan enam orang meninggal, sementara Sumatra Barat mencatat 86 orang sembuh dengan 128 kasus positif dan lima orang yang meninggal akibat Covid-19.

Lebih lanjut, ada delapan provinsi yang melaporkan kasus baru di bawah 10 orang. Sementara itu, pada Selasa (15/9) ini Satgas Covid-19 mencatat tidak ada provinsi yang melaporkan tidak adanya tambahan pasien Covid-19. Kemudian, Satgas Covid-19 juga mencatat jumlah suspect sebanyak 99.634 orang dengan 493 kabupaten/kota yang telah terdampak di 34 provinsi.

Spesimen yang telah diperiksa sebanyak 42.636 spesimen. Sehingga total spesimen yang telah diperiksa, baik dengan menggunakan pemeriksaan realtime PCR (polymerase chain reaction) dan tes cepat molekuler (TCM) mencapai 2.715.346 spesimen secara akumulatif.

photo
Provinsi Terbaik Jalankan PSBB - (Infografis Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement