REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Jabar bisa bernafas lega. Karena, menurut Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jabar, Kusmana Hartadji, surat keputusan (SK) untuk 1.028.000 UMKM sebagai penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp 2,4 juta sudah turun dari pemerintah pusat.
"SK nya kemarin menurut info dari pusat ada beberapa tahap. Yang dikirim, baru sampai tahap 4. Nanti, katanya akan dikirim tahap ke 5 dan 6," ujar Kusmana yang akrab disapa Tutus kepada Republika.co.id saat dihubungi Selasa (15/9).
Tutus menjelaskan, pada tahap I usulan dari BRI, tahap II dari PNM, tahap III dari KUK Provinsi dan tahap ke 4 usulan dari koperasi. "Jadi totalnya 1.028.000. Masih kecil yang sudah di SK kan sebetulnya. Tapi kan sedang menunggu SK ke-5 dan ke-6 katanya sudah ada, tapi belum sampai ke kami jadi belum bisa menyampaikan ke publik karena SK nya belum ada," paparnya.
Saat ditanya totalnya ada berapa tahap, Tutus mengatakan, sebenarnya tahapannya masih banyak. Karena, KUK Jabar pun memberikan usulan penerima BLT secara bertahap.
"Kami juga mengusulkannya bertahap. Jadi dari awal pendaftaran sampai Oktober targetnya ada 9,1 juta UMKM yang dibantu. Sementara, menurut informasi pemerintah targetnya bisa membantu 12 juta pelaku," katanya.
Namun, kata dia, terkait informasi akan ada tambahan lagi menjadi 12 juta UMKM hingga saat ini belum ada kepastian. "Yang jelas pemerintah sudah menyiapkan sampai Oktober ada 9,1 juta pelaku," katanya.
Terkait target UMKM penerima BLT di Jabar, Tutus mengatakan, target Jabar bisa membantu dua juta UMKM. Bahkan, data UMKM yang mengajukan sudah lebih dari dua juta. Yakni, diajukan dari dinas KUK sebanyak 1,5 juta, dari PNM sebanyak satu juta dan BRI juga banyak.
"Tapi, ya baru muncul SK nya 1.028.000. Mudah-mudahan Jabar SKnya nambah lagi. Kami juga sudah menerima laporan dari kabupaten/kota ada bebrapa UMKM yang mengaku bantuannya sudah masuk ke rekening mereka," katanya.
Tutus mengatakan, pihaknya juga sudah kembali menyampaikan usulan data peneriman BLT ke pusat dari empat kabupaten/kota. Jumlahnya, sebanyak 1.579 UMKM.
"Kalau pendaftaran, kapan berakhirnya tergantung kebijakan kabupaten/kota. Ada yang terakhir pendaftarannya 31 Agustus jadi sudah berakhir," kata Tutus seraya berharap nanti akan ada pembukaan pendaftaran lagi.
Dinas KUK Jabar, kata dia, tugasnya sebenarnya hanya menampung usulan dari kabupaten/kota. Jadi, hanya merekap saja untuk diserahkan ke pusat. "Kalau pencairannya langsung dari pusat. Nah kalau ada yang belum punya rekening baru dihubungi," katanya.
Sementara menurut salah satu UKM yang memproduksi tahu, Abah Suhe, ia cemas menunggu dana BLT yang belum sampai juga ke rekening. Padahal, dia sudah mendaftar ke dinas koperasi.
"Saya masih bingung bagi yang sudah masuk daftar penerima bagaimana konfirmasinya ke siapa? Sementara dari pihak bank pun belum ada transferan," katanya.