Rabu 09 Sep 2020 19:57 WIB

Menkominfo Respons Aplikasi Pelacak Covid-19 yang tak Update

Menkominfo mengatakan data pada aplikasi itu berasal dari situs milik pemda.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Ratna Puspita
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G. Plate
Foto: Antara/Adwit B Pramono
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G. Plate

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menjelaskan aplikasi pelacak penyebaran Covid-19 'Peduli-Lindungi' yang diklaim tidak sesuai fakta. Menurut dia, dalam aplikasi tersebut, data update zoning di aplikasi Peduli Lindungi berasal dari agregasi data dari seluruh pemda yang menyampaikan data terbaru di situs resminya. 

"Apabila data di pemkot atau pemda berubah maka PeduliLindungi akan otomatis berubah juga," ujar dia ketika dikonfirmasi Republika.co.id, Rabu (9/9). 

Baca Juga

Ketika ditanya contoh kasus Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, yang tidak sesuai data, ia tidak menampiknya. Sebagai informasi, aplikasi Peduli-Lindungi tetap menampilkan Kelurahan Aren Jaya dengan status zona hijau. Padahal, sejak dua pekan lalu ada tiga orang dalam satu keluarga yang terpapar Covid-19.

"Dalam case Kelurahan itu setelah di-check ternyata, situs web tempat mengambil data dengan cara crawling tersebut sedang dilakukan pemeliharaan sehingga aliran data terlambat," kata dia. 

Menurutnya, hal tersebut memang telah terjadi sejak Juli, Agustus, dan sampai dengan hari ini. Dia menambahkan, jika ada perbaikan situs web yang dilakukan terlalu sering maka akan berdampak pada akurasi data aplikasi Peduli-Lindungi. 

Bahkan, data di aplikasi tersebut ia katakan bisa saja tidak konsisten. "Tapi itu khusus untuk yang di Pemkot Bekasi saja. Kabupaten atau kota lain tetap lancar," ungkap dia. 

Data yang tidak sesuai itu, kata dia, akan langsung ditindaklanjuti pihaknya. Tak hanya itu, saat ini fakta terkait wilayah penyebaran Covid-19 juga telah berubah menjadi zona merah, dari sebelumnya yang masih zona hijau. 

"Per hari ini dilakukan perbaikan dan proses monitoring secara manual khusus data dari web Pemkot Bekasi," tuturnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement