REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok siap mendukung program pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) skala kecil atau disebut Pertashop. Program tersebut digagas PT Pertamina (Persero) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk wilayah pedesaan yang minim dengan sarana penyalur bahan bakar.
Kepala Bagian Pemerintahan Sekretariat Kota Depok, Muchsin Mawardi, mengatakan Pemkot Depok menyambut baik adanya inovasi penyediaan layanan pengisian bahan bakar tersebut. Dalam waktu dekat Perangkat Daerah (PD) terkait akan menggelar rapat guna membicarakan hal tersebut. Termasuk menindaklanjuti ke PT Pertamina (Persero).
"Program ini sangat baik diterapkan di wilayah perbatasan Kota Depok dengan kota lainnya, seperti Kecamatan Tapos, Bojongsari, dan lain-lain. Tentunya, kami akan segera berkoordinasi dengan PT Pertamina," ujar Muchsin usai mengikuti rapat secara virtual dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI dan PT Pertamina di DeCOR, lantai 5, Balai Kota Depok, Rabu (9/9).
Mendagri RI, Tito Karnavian mengatakan, kehadiran Pertashop ini untuk mempermudah jangkauan masyarakat mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG. Sebab, berdasarkan data yang dimiliki, SPBU masih minim di tingkat kecamatan.
"Layanan SPBU belum menjangkau hingga ke desa, sehingga daya beli pun besar, dengan mendekatkan layanan BBM ke masyarakat akan lebih efisien dan juga stimulus untuk pembangunan di desa," terangnya.
Menurut Tito, PT Pertamina (Persero) telah meluncurkan program tersebut di Provinsi Bali sejak Februari lalu sampai Agustus 2020, terdapat 500 Pertashop yang telah dibangun dan beroperasi. "Kami berharap dukungan dan komitmen kepala daerah dalam mengembangkan Pertashop," harapnya.