Rabu 02 Sep 2020 20:37 WIB

Megawati Akui Kesulitan Cari Pemimpin di Sumbar

'Kenapa, ya, rakyat di Sumbar itu sepertinya belum menyukai PDIP?'

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengakui kesulitan untuk dekat dengan masyarakat Sumatra Barat (Sumbar) dalam konteks mencari calon pemimpin bangsa dari wilayah itu. Ia juga bertanya-tanya alasan rakyat di Sumbar belum menyukai PDIP.

"Kalau saya melihat Sumbar itu, saya pikir kenapa ya rakyat di Sumbar itu sepertinya belum menyukai PDI Perjuangan? Meskipun sudah ada beberapa daerah yang mau, meminta, sudah ada katakan kantor DPC-nya, DPD-nya. Tapi kalau untuk mencari pemimpin di daerah tersebut, menurut saya masih akan agak sulit," kata Megawati saat memberi arahan di sela-sela pengumuman calon kepala daerah gelombang V menuju Pilkada Serentak 2020, melalui telekonferensi, di Jakarta, Rabu (2/9).

Baca Juga

Padahal, Proklamator RI yang juga ayahandanya, Soekarno, dekat dengan tokoh-tokoh nasionalis dari Tanah Minang tersebut. "Kalau kita ingat sejarah bangsa, banyak orang dari kalangan Sumbar yang menjadi nasionalis. Yang pada waktu itu kerja sama dengan Bung Karno, seperti Bung Hatta. Bung Hatta kan sebenarnya datang dari Sumbar," tambahnya.

Megawati pun meminta kader-kadernya mempelajari alasan ada daerah-daerah yang belum bisa atau belum mau agar rakyatnya bisa mempercayai PDIP sebagai alat perjuangan. "Itulah salah satu bagian dari kerja keras kita, kerja besar kita," tegas Megawati.

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya menginginkan agar Pancasila dibumikan, tidak hanya di Sumbar, tetapi juga di seluruh wilayah di Indonesia. Hasto menyebutkan Megawati Soekarnoputri begitu dengan Sumatra Barat, demikian juga putrinya Puan Maharani dan unsur petinggi partai lainnya.

"Dari Mbak Puan, kami sering mendapat cerita bagaimana keanekaragamannya yang luar biasa. Bagaimana rendang bumbunya itu bentuk cita rasa makanan yang punya cita rasa yang menyentuh aspek rasa tertinggi di dalam kualitas makanan itu, sehingga tidak heran rendang mendapatkan apresiasi sebagai makanan paling enak di dunia. Bahkan Ibu Mega telah menugaskan Pak Alex Lukman untuk mengumpulkan seluruh resep makanan untuk pembuatan rendang itu," beber Hasto.

Jadi yang dimaksudkan Puan Maharani itu, tambah Hasto, soal pembumian Pancasila di Sumatera Barat itu lebih kepada aspek kebudayaan, nasionalisme dan juga menyentuh seluruh hal-hal di dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement