REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- RW 001 dan RW 002 di Kelurahan Galur, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat (Jakpus) resmi menjadi kampung internet melalui diluncurkannya program internet atau JakWifi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Peresmian yang langsung dihadiri oleh Wali Kota Jakpus Bayu Meghantara tersebut dilakukan di kawasan Galur, tempat pertama diluncurkannya JakWifi di Jakpus pada Jumat (28/8).
"Hari ini kita menyaksikan peluncuran JakWifi oleh Gubernur. Ini di Kecamatan Johar Baru RW 02," ujar Bayu di kawasan Galur, Jumat (28/8). Peresmian tersebut digelar bersamaan dengan lima wilayah kota dan kabupaten lainnya lewat telekonferensi dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.
Bayu menuturkan, kehadiran JakWifi merupakan kolaborasi pemerintah dengan pihak swasta dan sebagai upaya tak terpisahkan dari pendidikan masyarakat. Diharapkan, jaringan internet yang nantinya bakal tersebar di seantero Jakarta bisa bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.
Bayu memastikan, jaringan internet dari JakWifi memiliki kecepatan internet yang tinggi serta dapat menunjang seluruh kegiatan warga, khususnya pelajar yang terdampak Covid-19 dan harus mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Salah seorang pelajar SMP di RW 001 Galur, Aisyah Adisti mengatakan, ia merasa terbantu dengan adanya jaringan internet dari pemerintah. Wi-fi yang disediakan pemerintah sangat menunjang kegiatan belajar mengajarnya secara daring.
"Rasanya senang bisa ada wi-fi gratis. Terimakasih sama pak RW, sama pak wali kota. Wi-fi-nya kenceng. Aku pakai akses untuk belajar dan bukan buat main," ujar Aisyah.
Terkait dengan penerapan protokol kesehatan di pusat-pusat jaringan internet atau wi-fi nantinya, Bayu pun meminta masyarakat untuk disiplin dalam menjalankan prorokol di tempat-tempat tersebut. Pihaknya telah berkoordinasi dengan RT dan RW yang terfasilitasi JakWifi untuk melakukan pengawasan.
Ketua RW 02 Kelurahan Galur, Sunarsa mengatakan, pihaknya sudah mendesain ruangan pos RW yang dipasang wifi agar bisa diterapkan protokol kesehatan. "Ada sketsa atau model yang sesuai protokol kesehatan. Ada sekat-sekatnya. Selalu kita pandu, kita awasi," ujar Sunarsa sambil menunjukkan foto desain penyekatan bagi pengunjung pos RW yang akan memanfaatkan wi-fi nantinya.
Selain itu, lanjut dia, juga dilakukan pengecekan suhu serta tempat cuci tangan bagi warga. "Jadi kita benar-benar menerapkan protokol kesehatan," kata Sunarsa menegaskan.