Jumat 28 Aug 2020 14:55 WIB

Jokowi: Pemerintah, karena Covid Telah Keluarkan Semua Jurus

Jurus yang dimaksud Jokowi, antara lain berbagai jenis jaring pengaman sosial.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Andri Saubani
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri BUMN, Erick Thohir (kiri) dan Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan HB X (kanan) meresmikan Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulonprogo, DI Yogyakarta, Jumat (28/8/2020). Proyek pembangunan YIA yang berdiri di atas tanah seluas 600 hektare dan memiliki hanggar seluas 371.125 meter persegi serta memiliki landasan pacu sepanjang 3.250 meter itu telah 100 persen selesai.
Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri BUMN, Erick Thohir (kiri) dan Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan HB X (kanan) meresmikan Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulonprogo, DI Yogyakarta, Jumat (28/8/2020). Proyek pembangunan YIA yang berdiri di atas tanah seluas 600 hektare dan memiliki hanggar seluas 371.125 meter persegi serta memiliki landasan pacu sepanjang 3.250 meter itu telah 100 persen selesai.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan bahwa pemerintah yang dipimpinnya telah merilis banyak kebijakan terkait penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Berbagai jenis bantuan dan insentif untuk masyarakat pun sudah diberikan. Kebijakan ini, kata presiden, untuk membantu masyarakat yang ekonomi rumah tangganya selama ini terdampak pandemi.

"Karena memang kondisinya tidak gampang dan tidak mudah. Kita tahu, pemerintah karena Covid-19 ini telah mengeluarkan semua jurus," kata Presiden Jokowi saat memberikan banpres produktif kepada pelaku UMKM di Yogyakarta, Jumat (28/8).

Baca Juga

Jurus yang dimaksud Jokowi, antara lain berbagai jenis jaring pengaman sosial seperti bantuan langsung tunai (BLT) desa, bantuan sosial tunai, subsidi listrik bagi pelangga 450 VA dan 900 VA, bantuan sembako, hingga subsidi gaji bagi karyawan dan buruh.

"Nah sekarang kita berikan banpres produktif untuk pelaku usaha mikro dan kecil. Untuk semua bidang usaha. Yang hadir di sini ada pedagang minuman, ada yang produksi peyek, pedagang batik, tambal ban, pedagang bakpia, jajan pasar, angkringan, macam-macam," kata Jokowi.

Banpres produktif ini berupa hibah sebesar Rp 2,4 juta per orang. Hibah ini diperuntukkan sebagai tambahan modal kerja sehingga para pelaku UMKM mampu bangkit kembali setelah terpuruk akibat pandemi.

"Ingat ini harus dipakai untuk modal usaha. Karena kondisi seperti ini saya tahu yang biasanya omzetnya Rp 500 ribu sekarang tinggal Rp 300 ribu. Ya memang kondisinya begitu, tidak mudah dan tidak gampang," ujar Presiden Jokowi.

Hibah bagi pelaku UMKM ini akan disalurkan secara bertahap dengan total alokasi anggaran Rp 22 triliun. Pada tahap awal, sebanyak 1 juta pelaku UMKM menerima bantuan sebesar Rp 2,4 juta terlebih dulu.

Selanjutnya, penerima bantuan ditargetkan sebanyak 4,5 juta orang pada akhir Agustus dan bertambah menjadi 9,1 juta orang pada akhir September 2020. Sisanya akan diselesaikan sebelum akhir tahun.

photo
Alokasi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada RAPBN 2021. - (Tim infografis Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement