Kamis 27 Aug 2020 04:35 WIB

Ghufron: KPK Menangis Saat Tangkap Pejabat

KPK mengaku terus meningkatkan upaya pencegahan korupsi.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Teguh Firmansyah
Pimpinan KPK Nurul Ghufron.
Foto: ANTARA/Nova Wahyudi
Pimpinan KPK Nurul Ghufron.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron mengungkapkan, penangkapan terhadap pejabat atau penyelenggara negara bukanlah suatu prestasi yang menggembirakan. Menurut Ghufron, KPK akan terus menangis dan bersedih setiap menangkap pejabat yang melakukan korupsi.

"KPK itu menangis sesungguhnya ketika menangkap para pejabat negara, KPK juga bersedih," kata Ghufron dalam acara Aksi Nasional Pencegahan Korupsi (ANPK) ,  Rabu (26/8).

Baca Juga

Bersedihnya KPK, lanjut Ghufron, karena harus melihat para pejabat dan penyelenggara negara yang ditangkap merupakan pemimpin bangsa. Mau tidak mau, para pelaku korupsi yang tertangkap itu merupakan bagian dari wajah Indonesia di mata dunia internasional.

"Ketika kian banyak yang ditangkap maka sesungguhnya wajah dan reputasi bangsa Indonesia menjadi runtuh. Itu yang kami tidak diinginkan," ucap Ghufron.

Oleh karenanya, KPK terus meningkatkan upaya pencegahan korupsi. Karena, pencegahan lebih utama sepanjang belum terjadinya tindak pidana korupsi.  "Sepanjang belum terjadi tindak pidana, sepanjang tidak ada mens rea, sepanjang, sepanjang belum selesai tindak pidananya maka kami akan cegah," tegas Ghufron.

Ghufron menegaskan, sudah banyak hal yang dilakukan KPK untuk mencegah korupsi. Setiap menemukan adanya potensi kerugian negara, KPK akan masuk untuk memperbaiki sistem dan mencegah terjadinya korupsi.  "Kemudian kalau terjadi tindak pidana korusi tetap kami akan lakukan (penindakan)," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement