REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Bakal Calon Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo) yang lolos verifikasi faktual (verfak) syarat dukungan melalui perseorangan siap menggalang koalisi dengan rakyat pada Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) Surakarta 2020. Bajo berpeluang menjadi lawan pasangan calon Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa di Pilkada 2020.
"Kami akan konsolidasi dengan relawan Tikus Pithi, dan menggalang koalisi rakyat," kata bakal calon Wali Kota Surakarta Bagyo Wahyono usai menghadiri acara rapat pleno rekapitulasi dukungan bakal calon perseorangan dalam pemilihan wali kota dan wakil wali Kota Surakarta 2020 masa perbaikan yang digelar KPUSurakartadi Solo, Jumat (21/8).
Menurut Bagyo Wahyono hal tersebut artinya pihaknya bersatu dengan masyarakat bagaimana bisa memenangkan Bajo pada Pilkada Surakarta 2020. "Kami harus bersama-sama betul-betul saling mengalah, perjalanan ini diraih tidak begitu mudah, dan harus melalui perjuangan ekstra bisa lolos menuju tahapan berikutnya yakni pendaftaran sebagai kontestan Pilkada Surakarta," katanya.
Dirinya bersama pasangannya FX Supardjo sudah mempersiapkan diri persyaratan administrasinya. Tinggal menunggu waktu pendaftaran di Kantor KPU Surakarta pada tanggal 4-6 September mendatang.
"Kami pasangan Bajo saat mendatarkan diri sebagai calon Wali Kota dan wakil Wali Kota Surakarta ke KPU setempat tidak mengenakan seragam khusus, tetapi tetap memakai baju sederhana seperti biasa. Namun, pasangan Bajo mendaftarkan diri akan menunggang kuda ke Kantor KPU Surakarta," katanya.
Menyinggung soal lolosnya verfak syarat dukungan Bajo di KPU, kata Bagyo, tim pemenangannya diharapkan mampu meraih sekitar 81 persen suara pada Pilkada Surakarta. Target itu, dianggap realistis karena Bajo perwujudan koalisi rakyat kecil di Solo.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surakarta memutuskan bakal calon pasangan perseorangan, Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo), lolos verifikasi faktual, dan berhak mendaftar diri Pilkada Surakarta 2020, pada tanggal 4-6 September mendatang.
Menurut Ketua KPU Kota Surakarta Nurul Sutarti pasangan Bajo dari hasil verfak data dukungan tahap pertama dan masa perbaikan totalnya sebanyak 38.831 pendukung. Sedangkan syarat dukungan minimal sesuai aturan KPU sebanyak 35.870 pendukung atau sudah melebihi syarat minimal.
Nurul Surtati mengatakan syarat dukungan terhadap pasangan Bajo pada verifikasi faktual tahap pertama yang memenuhi syarat (MS) sebanyak 28.629 pendukung, sedangkan pada masa perbaikan sebanyak 10.202 pendukung dinyatakan memenuhi syarat. Sehingga, totalnya 38.831 pendukung atau sudah melebihi syarat dukungan minimal.
Oleh karena itu, kata Nurul, pasangan Bajo berhak dapat mendaftarkan diri sebagai kontestan Pilkada 2020 ke KPU Surakarta. "Bajo syarat dukungan ini, dapat dipakai untuk pendaftaran sebagai syarat pencalonan dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta 2020," katanya.
Selain bakal paslon Bajo, bakal paslon lain yang siap berkontestasi di pemilihan wali kota Solo adalah Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa. Kedua paslon sudah mengantongi rekomendasi dari sejumlah partai untuk menjadi calon wali kota dan wakil wali kota.
Gibran sendiri sebelumnya masih optimistis tak melawan kotak kosong pada Pilkada 2020 nanti. Kader PDIP itu mengaku masih ada calon dari independen yang tengah berjuang untuk maju dan meramaikan perebutan kursi wali kota Solo.
"Kotak kosong, temen-temen media coba ke Solo nanti kalau terbukti tidak ada kotak kosong gimana?" kata Gibran usai menemui Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan di Jakarta, Rabu (12/8) lalu.
Menurutnya, semua pihak tetap harus menghormati pasangan independen yang sudah berjuang. Dia meminta agar kemungkinan munculnya kotak kosong di Pilkada Solo tidak sering-sering diungkapkan. Putra sulung Presiden Jokowi ini mengaku siap melawan siapa pun calon yang muncul sebagai lawannya.
"Siapa pun lawannya, kami siap tempur, kami tidak anggap remeh, jadi itu. Kok cerita-cerita kotak kosong ini, entar dulu lah," kata Gibran.