Jumat 21 Aug 2020 04:53 WIB

Tiga Sekolah di Sampang Gelar Belajar Tatap Muka

Uji coba kegiatan belajar mengajar dengan cara tatap muka akan dievaluasi

Sejumlah pelajar mencuci tangannya sebelum masuk ke sekolah
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Sejumlah pelajar mencuci tangannya sebelum masuk ke sekolah

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPANG - Sebanyak tiga sekolah di Kabupaten Sampang, Jawa Timur mulai memberlakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka terbatas. Menurut Bupati Sampang Slamet Junaidi, ketiga sekolah yang telah memberlakukan kegiatan belajar mengajar tatap muka itu SMA Negeri 1 Torjun, SMA Negeri 1 Ketapang dan SMA Negeri 1 Tambelangan.

"Kami sudah meninjau secara langsung pada hari pertama pelaksanaan Rabu (19/8) kemarin dan berdialog secara langsung dengan perwakilan guru dan siswa," kata Slamet, Kamis (20/8)

Umumnya, sambung dia, para siswa dan guru lebih suka belajar secara tatap muka dibanding belajar daring di rumahnya masing-masing, karena fasilitas yang tersedia melalui belajar daring terbatas.

"Para guru juga menyampaikan hal sama. Belajar daring selama ini karena terpaksa, untuk mencegah penyebaran Covid-19," kata bupati.

Mantan anggota DPR RI ini lebih lanjut menjelaskan, yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka adalah Surat Edaran Gubernur Jawa Timur Nomor: 420/11350/101.1/2020, tanggal 9 Agustus 2020 tentang Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka Terbatas untuk Jenjang SMA/SMK/SLB di Jawa Timur.

Uji coba kegiatan belajar mengajar dengan cara tatap muka secara langsung ini, akan dievaluasi, terutama terkait dengan pelaksanaan protokol kesehatan.

"Jika nantinya memungkinkan untuk diperluas, tentu akan diperluas. Pemprov Jatim dan Pemkab Sampang akan terus melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait pelaksanaan KBM terbatas ini," katanya, menjelaskan.

Menurut bupati, sementara ini pelaksanaan kegiatan belajar mengajar terbatas di Kabupaten Sampang memang hanya pada jenjang pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), sedangkan untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan Sekolah Dasar (SD) belum.

Tiga sekolah yang melaksanakan uji coba kegiatan belajar mengajar tatap muka terbatas ini, semuanya berada di daerah yang risiko penyebaran virus coronannya rendah.

"Kami juga telah menginstruksikan kepada Dinkes dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemkab Sampang untuk membantu memfasilitasi semua sekolah yang membutuhkan peralatan protokol Covid-19 seperti masker dan hand sanitizer," katanya, menjelaskan.

Pada pola pembelajaran tatap muka terbatas saat pelaksanaan adaptasi kebiasaan baru ini, siswa yang dihadirkan untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah hanya 25 persen dari total jumlah siswa di sekolah tersebut.

Total jumlah tingkat SLTA di Kabupaten Sampang yang tersebar di 14 kecamatan di wilayah itu sebanyak 80 lembaga, terdiri sekolah negeri dan swasta. Dengan demikian, maka masih ada 77 lembaga yang memberlakukan kegiatan belajar mengajar secara daring, mengingat hanya 3 lembaga SMA yang menerapkan sistem belajar tatap muka terbatas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement