REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang digawangi Din Syamsudin, Rocky Gerung, Gatot Nurmantyo, Rochmad Wahab, Meutia Farida Hatta, dan sejumlah tokoh nasional lainnya mendeklarasikan diri di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat. Selasa (18/8).
Hal tersebut mendapat perhatian dari organisasi sayap Partai Demokrat Bintang Muda Indonesia (BMI). Ketua Umum BMI, Farkhan Evendi, menilai hal semacam ini justru bagus bagi iklim demokrasi di Indonesia.
"Sudah seharusnya pemerintah menyambut baik hal semacam ini, agar pemerintahan tetap berjalan di jalur yang lurus karena mendapatkan koreksi dari publik secara subtansial," ujar Farkhan.
Lebih lanjut Farkhan menyebut bahwa tak ada yang perlu dikhawatirkan dari deklarasi KAMI. Namun demikian, menurut Farkhan, lebih bagus lagi kalau para tokoh dan elemen organisasi yang tergabung di dalam KAMI mampu membawa suaranya lebih konstruktif lagi yaitu melalui partai politik.
"Tak ada yang perlu dikhawatirkan, memang seharusnya ada semacam sungai yang menjadi tempat aliran aspirasi bagi pemerintah dan KAMI adalah sungai itu. Tetapi lebih bagus lagi kalau suara yang ada itu ditampung melalui partai politik," terang Farkhan.
Farkhan menjelaskan, sekarang Partai Demokrat merupakan satu-satunya partai yang dekat dengan agenda perubahan KAMI. Seperti mendesak pemerintah agar fokus dalam menangani Covid-19 dan ancaman krisis ekonomi serta melakukan perbaikan pembentukan hukum yang menyimpang dari Pancasila dan UUD 45 seperti Omnibuslaw yang jelas akan menyengsarakan buruh.
"Hadirnya KAMI bagus, tanda masih banyak tokoh bangsa yang siap melawan segala macam penyimpangan di dalam pemerintahan Indonesia. Selama aksi yang dilakukan masih sesuai konstitusi BMI mendukung dan mengapresiasi. Maka jangan sampai ada yang menghalangi mereka menyuarakan pendapatnya," tegas Farkhan.