Selasa 18 Aug 2020 21:32 WIB

Besok, Wisata Majalengka Dibuka Kembali untuk Umum

Seluruh objek wisata di Majalengka sebelumnya ditutup selama 14 hari karena Covid-19.

Seluruh objek wisata di Majalengka akan dibuka kembali untuk umum mulai tanggal 19 Agustus 2020 (Foto: Wisata Paralayang di kawasan wisata gunung Panten, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat)
Foto: Antara/Agvi Firdaus
Seluruh objek wisata di Majalengka akan dibuka kembali untuk umum mulai tanggal 19 Agustus 2020 (Foto: Wisata Paralayang di kawasan wisata gunung Panten, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Lilis Yuliasih, mengatakan, semua objek wisata di Majalengka akan dibuka kembali untuk umum mulai tanggal 19 Agustus 2020. Pembukaan kembali obyek wisata di Majalengka tersebut setelah selama 14 hari ditutup dikarenakan meningkatnya kasus terkonfirmasi COVID-19.

"Sesuai kebijakan Bupati (semua objek wisata di Majalengka) dibuka mulai besok (Rabu, 19/8)," kata Lilis Yuliasih di Majalengka, Jabar, Selasa (18/8).

Baca Juga

Untuk mencegah penyebaran COVID-19, terutama di tempat wisata, maka Pemkab Majalengka kemudian menutup semua obyek wisata selama 14 hari terhitung pada 4 Agustus 2020. Lilis menambahkan, setelah 14 hari ditutup, mulai Rabu (19/8) semua obyek wisata di Kabupaten Majalengka, akan kembali beroperasi, namun semua harus lebih ketat dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Guna menghindari kluster baru di tempat wisata, kita perketat protokol kesehatan bagi para pengunjung dari luar daerah," ujar Lilis.

Dia melanjutkan semua obyek wisata di Kabupaten Majalengka saat ini sudah resmi kembali dibuka dalam penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di tengah Pandemi COVID-19, akan tetapi semua menerapkan protokol kesehatan. Penerapan protokol kesehatan tersebut seperti cek suhu tubuh, menggunakan masker, mencuci tangan menggunakan sabun serta air mengalir, menjaga jarak dan tidak melakukan aktivitas berkerumun.

"Kita akan terus berupaya agar virus corona tidak menular di sektor pariwisata, jadi protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan," kata Lilis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement