Selasa 11 Aug 2020 16:55 WIB

Soal Covid, Mega: Aduh Susah Memang Nyuruh Orang Indonesia

Mega sebut banyak warga tak mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.

Rep: Rizkyan Adiyudha / Red: Ratna Puspita
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri mengungkapkan sulitnya mengatur masyarakat Indonesia agar tidak terpapar virus SARS-CoV-2 alias Covid-19. Menurutnya, masih banyak warga yang tidak mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.

"Aduuuuuhhh, kadang-kadang ya memang susah nyuruh orang Indonesia itu. Sekali ngomong selesai, ndak. Musti dicerewet, musti terus menerus," kata Megawati saat memberikan rekomendasi kepada calon kepala daerah secara daring di Jakarta, Selasa (11/8).

Baca Juga

Dia meminta calon kepala daerah tersebut jika terpilih dapat memberikan contoh, arahan dan pengayoman kepada masyarakat. Dia mengatakan, kepala daerah menjadi sosok yang bertanggung jawab suatu kebijakan baik atau buruk di daerah dipimpin masing-masing nantinya.

Dia mengingatkan agar para pemimpin daerah dapat memberikan contoh bagaimana kebiasaan protokol kesehatan virus dilakukan, kebiasaan mencuci tangan dengan sabun, memakai masker hingga jaga jarak minimum dua meter. Dia mengatakan, masyarakat juga diminta untuk meningkatkan imunitas tubuh masing-masing.

"Jadi, coba ya, yang pinter pikir bagaimana caranya rakyat itu mau berdisiplin, menjaga kesehatannya. Itu tanggungjawab kalian loh. Bukannya lalu marah kepada masyarakat," katanya.

Sebelumnya, PDIP kembali memberikan rekomendasi kepada 75 calon kepala daerah guna mengikuti pilkada serentak pada Desember 2020 nanti. Diantara rekomendasi yang diberikan kali ini adalah menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution untuk mengikuti Pilkada kota Medan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement