Senin 10 Aug 2020 17:44 WIB

Legislator Desak Denny Siregar Minta Maaf Secara Terbuka

Legislator menyayangkan komentar Denny di tengah pandemi Covid-19.

Rep: Nawir Arsyad Akbar / Red: Ratna Puspita
Anggota DPR RI Daniel Johan.
Foto: Foto: Republika/Fauziah Mursid
Anggota DPR RI Daniel Johan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah anggota DPR mendesak pegiat media sosial Denny Siregar segera minta maaf terkait pernyataannya yang menyinggung santri. Terlebih, kasusnya saat ini sudah dilimpahkan ke Polda Jawa Barat.

"Segera minta maaf ke para kiyai dan santri, lebih baik segera minta maaf," ujar anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR Daniel Johan saat dikonfirmasi, Senin (10/8).

Baca Juga

Unggahan Denny, kata Johan, sangatlah tidak bijak karena pernyataannya tak berdasar. Padahal, pondok pesantren penghasil santri berperan besar dalam pengembangan sumber daya manusia.

"Santri adalah garda terdepan dalam pengembangan sumber daya manusia Indonesia yang inklusif dan penjaga Islam rahmatan lil alamin," ujar Johan.

photo
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid  - (MPR)

Wakil Ketua MPR Fraksi PKB sekaligus anggota Komisi III DPR Jazilul Fawaid juga menyayangkan komentar Denny di tengah pandemi Covid-19 ini. Menurutnya, tudingannya tersebut justru memperkeruh suasana.

"Segera mohon maaf secara terbuka kepada santri dan umat islam," ujar Jazilul di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta.

Para santri dan organisasi masyarakat Islam juga diminta kondusif dalam menyikapi kasus ini. Agar tak tersulut dengan konfrontasi yang dilakukan oleh oknum tertentu.

"Saya mohon para santri dan penghafal Al-Quran menahan diri dari tindakan yang dapat menyalahi nilai nilai Alqur’an itu sendiri," ujar Koordinator Nasional Nusantara Mengaji itu.

Kepolisian diminta untuk segera memproses kasus tersebut agar tak ada lagi tudingan-tudingan tak berdasar kepada para santri. "Berkas laporan kasus sudah diterima polisi. Jadi kita serahkan sepenuhnya ke polisi," ujar Jazilul.

photo
Wakil Ketua Baleg DPR RI Achmad Baidowi  - (Republika/Nawir Arsyad Akbar)

Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPR Achmad Baidowi juga mendesak permintaan maaf dari Denny kepada para santri. Sebab, pernyataannya itu sangat menyinggung banyak pihak, khususnya bagi santri yang dicatut fotonya.

Ia juga meminta Denny untuk lebih beretika dalam menggunakan media sosial. Sebab, kasus serupa kerap terjadi hingga berujung pidana kepada para pengunggah.

"Tentu ada mekanisme hukum yang ditempuh oleh pelapor, mereka punya hak. Tetapi Saya hanya mengingatkan bahwa bermedsos ada etikanya," ujar Baidowi.

Diketahui, kasus dugaan Denny Siregar mulai memasuki babak baru. Penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta  Tasikmalaya melimahkan berkas kasus tersebut ke Polda Jabar. "Betul Kasus Denny Siregar sudah dilimahkan penanganannya ke Polda Jabar," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Drs S Erlangga.

Pihak Pesantren Tahfidz Quran Daarul Ilmi, Kota Tasikmalaya, kurang puas dengan keputusan polisi melimpahkan kasus Denny Siregar dari Polresta Tasikmalaya ke Polda Jawa Barat (Jabar). Sebab, massa umat Islam pada pihak pesantren ingin Denny dibawa dan diperiksa di Tasikmalaya.

"Kurang puas. Dari awal ingin pemeriksaan di sini, akhirnya dilimpah ke Polda dengan berbagai alasan," kata Pimpinan Pesantren Tahfidz Quran Daarul Ilmi Kota Tasikmalaya, Ustaz Ahmad Ruslan Abdul Gani. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement