REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tim peneliti uji klinis calon vaksin Covid-19 siap mengakomodasi pernyataan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang akan menjadi relawan serta ingin melibatkan juga Forkopimda sebagai bagian menjadi relawan. Menurut Ketua tim peneliti uji vaksin Covid-19, dari Fakultas Kedokteran Unpad, Prof Kusnandi Rusmil, relawan uji klinis ini bersifat terbuka untuk siapa pun selama memenuhi syarat yang ditentukan. Itu pun berlaku untuk pejabat yang ingin berpartisipasi seperti yang disampaikan Ridwan Kamil.
"Bisa, nanti yang akan mengkoordinir kepala dinas kesehatan nanti ada mekanismenya nanti akan disuntiknya di Unpad," ujar Kusnandi, Senin (3/8).
Menurut Kusnandi, sejauh ini sudah ada sekitar 500 relawan yang sudah mendaftar dari jumlah total yang dibutuhkan sebanyak 1.620 orang. Ia optimistis jumlah relawan yang dibutuhkan bisa terpenuhi karena tahapan pendaftaran masih lama.
Apalagi, kata dia, tim uji klinis masih melakukan pelatihan kepada petugas berkaitan dengan mekanisme dan aturan administrasi dalam proses uji klinis tersebut. "Nanti tanggal 11 mulai jalan //full penyuntikan pertama secara umum, sekarang masih pelatihan untuk petugas," katanya.
Sebelumnya, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat sekaligus Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan, dia dan para pimpinan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jabar siap menjadi relawan uji klinis vaksin Covid-19 produksi Sinovac, China.
"Kami para pimpinan sedang merumuskan, jika tidak ada halangan dari unsur kesehatan pribadi, maka saya dan Forkopimda akan menjadi relawan untuk pengetesan vaksin (Covid-19)," katanya.
Inisiatif pimpinan di Jabar ini disebut bisa menjadi contoh yang baik bagi masyarakat dan menambah keyakinan bahwa uji vaksin yang dilakukan oleh BUMN PT Bio Farma akan berjalan dengan lancar. "Kalau pimpinannya juga melakukan (jadi relawan vaksin Covid-19), Insya Allah rakyatnya juga akan meyakini proses (uji klinis) vaksin ini berjalan dengan lancar," kata Emil.
Adapun proses uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac fase 3 ini akan berjalan selama enam bulan atau hingga akhir 2020. Jika berjalan lancar, rencananya vaksin Sinovac akan mendapat izin edar dan diproduksi massal di awal 2021.