Jumat 31 Jul 2020 21:21 WIB

Jadi Pengusaha Sebelum Wisuda

BEC memberikan coaching kepada mahasiswa UBSI yang tertarik bisnis.

Wisudawan dan wisudawati saat pembukaan prosesi wisuda ke-51 UBSI. Banyak alumni UBSI yang jadi pengusaha sebelum wisuda.
Foto: Dok UBSI
Wisudawan dan wisudawati saat pembukaan prosesi wisuda ke-51 UBSI. Banyak alumni UBSI yang jadi pengusaha sebelum wisuda.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) sangat serius mendorong lahirnya para pengusaha muda dari kampus. Untuk keperluan tersebut, UBSI mendirikan lembaga khusus yang menangani  entrepreneur di lingkungan kampus. Namanya BSI Entrepreneur Center (BEC).

“BSI Entrepreneur Center (BEC) dibentuk dengan  tugas  dan  fungsi sebagai  pusat pelatihan, pendampingan, bimbingan dan  coaching  untuk mahasiswa  yang ingin menjadi  wirausaha/ pengusaha,” kata Fuad Nurhasan selaku kepala BEC dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (31/7).

Ia mengemukakan,  BSI Entrepreneur Center (BEC) memberikan coaching kepada para mahasiswa UBSI yang tertarik bidang bisnis untuk belajar berbisnis sejak masih kuliah. Dalam hal ini, BEC memberikan mentoring dan mempertemukan mahasiswa yang belajar entrepreneurship dengan berbagai pengusaha untuk belajar dan praktik langsung mengenai dunia bisnis.

“Dengan demikian, saat masih kuliah mereka sudah terbiasa dan belajar menjadi pengusaha yang berhasil. Hal itu sesuai dengan motto BEC,  yaitu ‘Jadi Pengusaha Sebelum Wisuda’,” paparnya.

Ia menambahkan, terdapat tiga kelompok mahasiswa  yang dilatih oleh BEC. “Pertama, kelompok mahasiswa  yang tertarik  dan  sangat berminat untuk berwirausaha tetapi belum pernah punya usaha,” tuturnya.

Kelompok kedua adalah mahasiswa  yang sudah memiliki usaha tetapi usahanya masih skala kecil atau rumahan, dan ini perlu pendampingan yang intens agar berkembang dan  lebih maju lagi.  “Biasanya omset sekitar Rp 5 juta sampai dengan Rp  15 juta  per bulan,” ujarnya.

Kelompok ketiga, kata Fuad, adalah  mahasiswa  yang telah memiliki usaha dengan  skala medium dan telah berjalan sekitar 2 sd 3 tahun, dengan  omset di atas Rp 25 juta  per bulan. “Kelompok mahasiswa  dengan  skala usaha seperti ini harus terus didorong dan  didampingi agar lebih eksis dan berkembang,” paparnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement