Senin 27 Jul 2020 06:19 WIB

Bali Didorong Buka Kembali Pariwisata di Tengah Pandemi

Ada tiga tahapan pembukaan kembali pariwisata Bali di tengah pandemi Covid-19.

Pekerja menggunakan alat pelindung diri saat melayani wisatawan di Hotel Puri Santrian, Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (2/7/). Ada tiga tahapan pembukaan kembali pariwisata di Bali di tengah pandemi Covid-19. (ilustrasi)
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Pekerja menggunakan alat pelindung diri saat melayani wisatawan di Hotel Puri Santrian, Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (2/7/). Ada tiga tahapan pembukaan kembali pariwisata di Bali di tengah pandemi Covid-19. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Gubernur Bali Wayan Koster meminta masyarakat untuk tidak kendur menerapkan protokol kesehatan dalam masa adaptasi kebiasaan baru atau tatanan kehidupan Bali era baru. Imbauannya itu sejalan dengan upaya pemulihan ekonomi dan sektor kemasyarakatan lainnya.

"Selalu ingat pakai masker, jaga jarak dan terapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam menjalankan aktivitas," kata Koster saat acara penyerahan bantuan untuk masyarakat Kabupaten Jembrana, di Kelurahan Baler Agung, Negara, Ahad (26/7), yang dihadiri Bupati Jembrana I Putu Artha dan Wakil Bupati Jembrana Made Kembang Hartawan.

Baca Juga

Koster mengatakan, Pemprov Bali terus bekerja bekerja keras untuk menangani pandemi Covid-19, di sisi lain juga berupaya memulai memulihkan perekonomian dan sektor-sektor kemasyarakatan lain. Hal ini menurutnya sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Bapak Presiden yang mengundang saya langsung di Istana Bogor, menyampaikan dua hal ini harus dijalankan. Penanganan Covid-19 sekaligus pemulihan ekonomi. Dua-duanya harus dijalankan dengan baik. Protokol kesehatan tetap dijaga namun ekonomi masyarakat harus sudah mulai berjalan. Warung-warung mulai dibuka sehingga masyarakat bisa memenuhi kebutuhan mereka," ujarnya.

Koster mengemukakan, dalam upaya pemulihan ekonomi, Bali telah menyiapkan berbagai rencana melalui apa yang dinamakan "Tiga Tahapan Penerapan Tata Kehidupan Era Baru Provinsi Bali". Untuk tahapan pertama telah mulai diberlakukan pada 9 Juli 2020 yang ditandai dengan mulainya aktivitas pariwisata untuk masyarakat lokal.

Selanjutnya tahapan kedua akan dimulai pada 31 Juli 2020, dalam dekat ini yang ditandai dengan pembukaan pariwisata domestik. "Sebelum nantinya kita menuju tahapan ketiga, 11 September mendatang, untuk pembukaan pariwisata internasional," ucap Koster.

Sebelumnya, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan saat membuka webinar mengatakan pandemi Covid-19 sangat berdampak luas terhadap penurunan pariwisata dan perolehan devisa. Menurut dia, BPS pada bulan Mei mencatat pariwisata mengalami penurunan hampir 100 persen. Sebanyak 180 ribu tenaga kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif merasakan dampak. Juga ada 2.000 hotel mengalami pemberhentian operasional yang menyebabkan penurunan permintaan terhadap bahan baku produksi.

"Oleh karena itu mari kita sama-sama untuk memulai ini dengan mencoba melakukan pada turis domestik. Kita naikkan secara bertahap angka itu sampai ke 70 persen," katanya.

Menparekraf Wishnutama meminta berbagai pihak untuk tidak meremehkan potensi wisatawan domestik. Menurutnya, pada 2018 sebanyak 8 juta wisatawan Indonesia menghabiskan 9 miliar dolar AS di luar negeri.

"Bagaimana kita mengupayakan bahwa potensi ini agar bisa berwisata di Indonesia," katanya.

Berbicara terpisah, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa menilai, kondisi Bali menjadi penentu sektor pariwisata secara nasional. Menurutnya, jika pariwisata di Bali tidak pulih akibat dampak pandemi Covid-19, seluruh destinasi wisata Indonesia bisa lumpuh.

“Kepulihan Bali menjadi penting untuk pariwisata nasional dan regional,” katanya dalam Pabligbagan (dialog) virtual bertema Bali Bangkit di Jakarta, Ahad (26/7).

Menurut dia, dua sektor yang memiliki daya ungkit dalam pemulihan ekonomi nasional pada masa pandemi adalah manufaktur dan pariwisata. Pulau Dewata merupakan jantung pariwisata Indonesia yang berkontribusi sekitar 50 persen untuk sektor pariwisata Tanah Air, menghasilkan devisa hampir 10 miliar dolar AS dari total devisa 18 miliar dolar AS.

Untuk itu, ia mendorong kementerian/lembaga untuk mengadakan kegiatan nasional atau kegiatan internal salah satunya di Bali. Bahkan, pada 2-5 Agustus 2020, Menteri PPN dan jajaran akan mengadakan kunjungan kerja ke Pulau Seribu Pura itu untuk meninjau kelangsungan sejumlah proyek utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Wisatawan mancanegara, kata dia, juga berniat untuk berkunjungke Bali setelah sejumlah relasinya dari Singapura, Australia, Belanda, Inggris, dan Jepang berniat datang ke pulau dengan julukan “Island of Paradise” itu.

“Tentu ini hal yang menggembirakan, tidak terjadi paranoid atas kejadian pandemi ini, apalagi sekarang kompetisi luar biasa untuk menemukan vaksin, tentunya sambil memperhatikan protokol kesehatan,” kata Suharso.

Suharso menambahkan, Bali memiliki keunggulan dalam pemulihan pariwisata. Sebab, Bali didukung infrastruktur hingga kearifan lokal masyarakatnya di antaranya sistem keamanan adat atau Pecalang yang berperan aktif membantu pengawasan untuk menekan penyebaran Covid-19.

Akibat pandemi penyakit dari virus SARS CoV-2 itu, lanjut dia, perekonomian Bali tertekan hingga mencapai di bawah nol pada triwulan pertama tahun. Penyebab utamanya adalah kunjungan pariwisata mengalami kontraksi atau minus 82,8 persen.

“Kunjungan wisatawan ke Indonesia tahun 2020 diprediksi turun 12-16 juta, tentu akan kehilangan devisa sekitar 15-16 miliar dolar,” katanya.

Persentase pasien sembuh

Meski jumlah kasus baru positif Covid-19 di Bali masih terus bertambah, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali mencatat hingga Senin (20/7) sebanyak 2.060 orang atau 74,15 persen dari jumlah keseluruhan pasien positif Covid-19 di Pulau Dewata telah sembuh. Pasien Covid-19 yang sembuh paling banyak di Denpasar.

Selain ada 66 pasien positif Covid-19 yang dinyatakan telah sembuh, kata Dewa Indra, pada Senin pekan lalu ada penambahan 33 kasus baru yang kesemuanya kasus transmisi lokal. Bali memang melaporkan perkembangan kasus Covid-19 secara mingguan.

"Dengan demikian, secara kumulatif jumlah kasus positif Covid-19 di Pulau Dewata hingga saat ini menjadi 2.778 orang," ucap Dewa Indra.

Pada Ahad (26/7), Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, Bali juga mencatat sebanyak tambahan 44 orang sembuh. Sehingga, jumlah total pasien sembuh di Denpasar sebanyak 938 orang yang menjalani perawatan.

"Kasus sembuh melonjak hari ini, tercatat 44 orang sembuh, persentase kesembuhan pasien juga meningkat menjadi 76,32 persen," kata Juru Bicara GTPP Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, di Denpasar, Ahad.

Dewa mengatakan, angka kesembuhan pasien dan penambahan kasus positif Covid-19 masih fluktuatif di Kota Denpasar. Karena melihat dari data bahwa di tengah banyaknya pasien yang sembuh, juga masih ditemukan kasus positif Covid-19.

Dewa Rai mengajak masyarakat bersama-sama memiliki tanggung jawab untuk memutus mata rantai pandemi Covid-19. Sehingga, diharapkan warga masyarakat segera menuju kehidupan era baru lebih aman.

Ia mengatakan, saat ini Bali sudah memasuki adaptasi kehidupan era baru, namun kasus positif baru di internal keluarga dan pasien positif dengan riwayat perjalanan dalam daerah masih menunjukkan peningkatan. Menurut Dewa, kedua klaster baru inilah yang patut diwaspadai bersama, mengingat adanya mobilitas penduduk cukup tinggi di Kota Denpasar.

"Kami harapkan masyarakat lebih waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, termasuk dalam lingkup rumah tangga dan lingkungan sekitar rumah," ujarnya.

Secara kumulatif, Dewa Rai menjelaskan kasus Covid-19 di Kota Denpasar sebanyak 1.229 kasus positif. Perinciannya adalah 938 kasus sembuh (76,32 persen), 14 orang meninggal dunia (1,14 persen), dan 277 orang masih dalam perawatan (22,54 persen).

photo
Sejumlah protokol kesehatan yang harus diikuti dan dijalankan jika Mal dan pusat perbelanjaan kembali dibuka. - (Republika)

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement