Jumat 24 Jul 2020 14:36 WIB

Peneliti LIPI: PAN Rugi Jika Amien Rais Pergi

Jika Amien Rais pergi, loyalis Amien juga akan meninggalkan PAN.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (dua kanan) berbincang bersama Ketua Majelis Kehormatan PAN Amien Rais (dua kiri), Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) Soetrisno Bachir (kiri) dan Politisi PAN Asman Abnur (kanan) usai membuka acara Rakernas V PAN di Jakarta, Sabtu (7/12).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (dua kanan) berbincang bersama Ketua Majelis Kehormatan PAN Amien Rais (dua kiri), Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) Soetrisno Bachir (kiri) dan Politisi PAN Asman Abnur (kanan) usai membuka acara Rakernas V PAN di Jakarta, Sabtu (7/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik Lembaga Penelitian Ilmu Pengetahuan (LIPI), Mochammad Nurhasim menilai Partai Amanat Nasional akan rugi, jika Amien Tais benar keluar dari partai itu. Sebab, mereka akan kehilangan sosok pendiri dan tokoh sentral di partainya.

"Keluarnya Amien Rais berpotensi menggerus suara PAN. Mengapa demikian? Ada kemungkinan Amien Rais merasa disingkirkan oleh PAN atau dizalimi," ujar Nurhasim kepada Republika, Jumat (24/7).

Baca Juga

Pasalnya, ada kemungkinan loyalis Amien ikut pergi dari PAN. Apalagi, sempat beredar isu dibentuknya PAN Reformasi, sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap Ketua Umum PAN periode 2020-2025 Zulkifli Hasan.

"PAN akan mirip dengan partai-partai yang mengalami perpecahan, suaranya turun dan pemilihnya dijadikan sebagai rebutan partai yang baru didirikan dengan pola dan ideologi hampir sama," ujar Nurhasim.

Sikap Amien terhadap PAN saat ini dilihatnya sebagai kegagalan Zulkifli Hasan yang gagal merangkul loyalis mantan Ketua MPR itu. Selain itu, adanya perbedaan pandangan terkait sikap PAN ke pemerintah juga dinilainya sebagai alasan utama Amien sering mengeluarkan pernyataan yang bertentangan dengan DPP PAN.

"Akibat perbedaan persepsi atas kebijakan dalam mengelola partai menyebabkan faksi yang sejatinya tidak bisa ditampik oleh organisasi partai bisa menjadi faktor bubarnya PAN," ujar Nurhasim.

Sebelumnya, Mantan Ketua MPR Amien Rais mengaku telah dikeluarkan dari PAN. Hal tersebut diungkapkannya dalam video Youtube milik KH Tengku Zulkarnain.

"Saya sudah tidak di PAN sama sekali. Saya sudah dikeluarkan oleh anak buah saya karena berbeda prinsip," ujar Amien.

Perbedaan prinsip, kata Amien, menjadi alasan utama kenapa ia dikeluarkan dari partai yang didirikannya itu. Pasalnya, DPP PAN periode 2020-2025 disebutnya ingin bergabung dengan kabinet Presiden Joko Widodo.

"Kalau anda tetap ingin dukung rezim ini, jelas sesuatu langkah yang keliru bin salah. Jadi itu tidak ada rasionya, tidak ada rasionalisasinya," ujar Amien.

Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno membantah bahwa DPP PAN telah mengeluarkan Amien Rais.

"Tidak mungkin ada yang berani untuk memberhentikan Pak Amien. Itu rasanya sudah diluar nalar itu ya," ujar Eddy saat dihubungi, Kamis (24/7).

Eddy menjelaskan, Amien Rais merupakan pendiri dan tokoh sentral PAN. Sehingga, tak mungkin ada pengurus DPP yang berani memberhentikannya.

"Seluruh jajaran PAN itu sangat hormat sangat respect kepada Pak Amien. Sehingga tidak mungkin ada yang punya pikiran yang nyeleneh untuk melakukan hal tersebut," ujar Eddy.

Menurutnya, ada miskomunikasi dari pengakuan Amien Rais di video milik KH Tengku Zulkarnain. Sehingga, maksud yang disampaikannya tidak diterima lengkap oleh masyarakat.

"Saya khawatirkan bahwa berita yang terkomunikasikan itu mungkin tidak diterima dengan sempurna oleh temen-temen dan publik ya," ujar Eddy.

Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto juga membantah bahwa partainya mengeluarkan Amiem Rais. Menurutnya, tidak ada satu pun pengurus yang berani memecat mantan Ketua MPR itu.

"Tidak ada yang berani mecat Pak Amien, tidak ada dan siapa yang berani? Pemecatan Pak Amien itu tidak ada," ujar Yandri saat dihubungi, Kamis.

Yandri menegaskan, Amien merupakan pendiri dan tokoh sentral PAN. Bahkan, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan disebut Yandri telah beberapa kali melakukan pertemuan dengan besannya itu.

"Setahu saya beberapa kali Bang Zul mau ketemu Pak Amien, Bang Zul selalu cerita sama kita kan. Bang Zul selalu minta waktu ke Pak Amien, tapi Pak Amiennya yang belum memberi waktu," ujar Yandri.

photo
Kongres PAN - (Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement