REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) meminta masyarakat, relawan bersama Pemerintah kini memprioritaskan pembersihan rumah dan sarana dan prasarana akibat banjir bandang di Kota Masamba, Luwu Utara beberapa waktu lalu. JK mengatakan, dengan begitu, warga yang masih berada di pengungsian dapat kembali ke rumah masing masing dan beraktivitas normal
Itu disampaikan Jusuf Kalla usai meninjau pemukiman warga terdampak banjir bandang di desa Radda Kecamatan Baebunta dan Kota Masamba, Luwu Utara, Kamis (23/7). "Inti penanganan banjir itu adalah pembersihan, agar rakyat bisa kembali, kemudian nanti rumah rumah diperbaiki, serta infrastruktur lainnya seperti listrik dan sebagainya. Nanti kalau semua sudah normal baru pemerintah akan fokus untuk melakukan normalisasi aliran sungai" ujar JK dalam siaran pers yang diterima, Kamis (23/7).
JK mengatakan, PMI akan memberikan bantuan sekop dan cangkul kepada masyarakat untuk membersihkan rumah masing. Sementara, relawan dan pemerintah dapat fokus melakukan pembersihan jalan serta fasilitas umum.
"Untuk jalan serta fasilitas umum ditangangi oleh pemerintah serta relawan dengan menggunakan alat berat. Baru setelah itu kita normalisasi sungai. Target kita satu bulan tanggap darurat pembersihan kota," ujarnya.
JK juga meminta masyarakat tidak menempati daerah aliran sungai. Sebab, daerah aliran sungai masih cukup rawan karena sudah terjadi pendangkalan. Sehingga apabila hujan deras, ancaman banjir masih akan terjadi.
"Saya katakan, daerah aliran sungai saat ini sangat rawan untuk ditempati karena terjadinya pendangkalan, sehingga kalau terjadi hujan deras akan banjir lagi dan bisa membahayakan” ujar JK.
Dalam kunjungannya di Kota Masamba JK, didampingi Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, Kasdam XIV Hasannuddin Brigjen Andi Muhammad, Sekjen PMI Sudirman Said juga melihat langsung Huntara yang ada di desa meli Kecamatan Baebunta.