REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten meminta warga untuk mewaspadai angin kencang pada masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
"Biasanya masa peralihan itu berpotensi terjadi angin kencang disertai hujan deras, namun tidak berlangsung lama," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Rabu (22/7).
BPBD Lebak sudah menyampaikan surat peringatan dan imbauan kewaspadaan kepada masyarakat agar mewaspadai angin kencang. Angin kencang itu berpotensi terjadi di wilayah Lebak bagian selatan dan tengah.
Karena itu, masyarakat yang tinggal di dataran tinggi agar meningkatkan kewaspadaan, sebab peluang angin kencang terjadi siang hingga sore hari.
Peningkatan kewaspadaan itu untuk mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa. Umumnya saat terjadi angin kencang banyak rumah warga mengalami kerusakan hingga roboh. "Kami memperkirakan beberapa hari ke depan angin kencang sangat berpotensi terjadi di wilayah ini," katanya.
Sementara itu, sejumlah warga Kabupaten Lebak mengaku mereka mewaspadai banjir, angin kencang dan sambaran petir karena memasuki masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
"Kami siaga jika ada angin kencang disertai hujan deras karena sering berdampak terjadinya bencana alam," kata Udin, warga Kelurahan Rangkasbitung Timur, Kabupaten Lebak.
Mengutip laman BMKG, potensi hujan sedang bisa terjadi Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Labuhan, dan Rangkasbitung.
BMKG mengeluarkan peringatan dini waspada terhadap potensi angin kencang di wilayah Kabupaten Pandeglang bagian selatan dan barat serta Kabupaten Lebak bagian tengah dan selatan.