REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Pembuangan limbah sampah di Kabupaten Lebak Provinsi Banten mampu menumbuhkan usaha ternak domba. Alhasil, hal ini dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat setempat.
"Hampir semua warga di sini memiliki ternak domba," kata Soleh (60), warga Kampung Dengung Kabupaten Lebak, Rabu (15/7).
Selama ini, peternakan domba menjadikan pendapatan andalan ekonomi masyarakat Kampung Dengung Kabupaten Lebak. Kampung Dengung tersebut sebagai lokasi tempat pembuangan akhir (TPA) dan ratusan kubik limbah sampah rumah tangga itu per harinya.
Lokasi pembuangan limbah sampah itu membawa berkah bagi 80 kepala keluarga Kampung Dengung yang mengembangkan usaha ternak domba. Bahkan, populasi hewan ternak domba itu setiap tahunnya terus bertambah.
Diperkirakan populasi ternak domba sekitar 30 ribu ekor. Mereka menggantungkan pakan dari limbah sampah itu.
"Kami bisa menjual sebanyak 35 ekor dengan penghasilan sekitar Rp50 juta/tahun. Pendapatan sebesar itu tentu cukup membantu ekonomi keluarga," katanya menjelaskan.
Ujang (50) seorang peternak mengatakan dirinya setiap hari melepaskan domba miliknya ke TPA Dengung Kabupaten Lebak sebanyak 125 ekor dan bisa menghasilkan pendapatan ekonomi Rp35 juta/tahun.
Limbah sampah itu sangat menyuburkan ternak domba. Sebab, banyak sampah sayuran sebagai pakan yang bagus untuk pertumbuhan hewan ternak tersebut.
"Kami melepas domba itu di limbah sampah dan ternak domba itu memakan jenis sampah sayuran," katanya menjelaskan.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lebak Rahmat mengatakan pemerintah daerah mendorong peternak dapat meningkatkan populasi. Sebab, permintaan pasar cenderung meningkat,terlebih menjelang hari raya kurban.
Pengembangan ternak domba dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat dan populasi domba per tahunnya cenderung meningkat dan kini tercatat 226.139 ekor.
"Kami yakin usaha peternakan dan domba dapat menjadikan andalan ekonomi keluarga," katanya.
Selama ini, menurut dia, para peternak domba di Kabupaten Lebak masih menganggap sebagai usaha sampingan. Padahal, potensi pengembangan ternak domba cukup bagus karena petenak bisa memanfaatkan pakan rerumputan maupun limbah rumah tangga.
"Kami akan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) peternak domba agar menerapkan rekayasa teknologi budi daya agar populasi domba meningkat," katanya.