Jumat 17 Jul 2020 12:58 WIB

Gempa Papua Nugini tak Berdampak ke Wilayah Indonesia

Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak perlu khawatir terkait tsunami.

Petugas BMKG memantau perkembangan gempa (ilustrasi).
Foto: Antara/Izaac Mulyawan
Petugas BMKG memantau perkembangan gempa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Gempa bumi yang mengguncang Papua Nugini dengan kekuatan magnitudo 7,3 pada Jumat pukul 09.50 WIB berdasarkan analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tidak berdampak ke wilayah Indonesia.

                               

"Dampak gempa berdasarkan model tingkat guncangan (shakemap) menunjukkan bahwa dampak gempa mencapai skala intensitas VI-VII MMI dirasakan di Kokoda, Sangara, Popondetta, Gona, Buna, Eroro, Ondoro, Morobe, Eipa, Garaina, dan Kosipe. Semuanya di wilayah Papua Nugini," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Jumat (17/7).

Daryono menjelaskan dampak gempa berdasarkan model tingkat guncangan (shakemap) menunjukkan bahwa dampak gempa mencapai skala intensitas VI-VII MMI yang dapat berpotensi menimbulkan kerusakan. Hingga pukul 10.57 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan.

                               

Hasil analisis BMKG menunjukkan episenter terletak pada koordinat 7,82 LS dan 147,7 BT, atau tepatnya berlokasi di lepas pantai Holnicote pada jarak 114 km arah utara Kokoda Papua Nugini pada kedalaman 87 km. Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat aktivitas subduksi lempeng.

                               

Menurut dia, tektonik area tersebut cukup rumit, ada beberapa zona subduksi aktif dan subduksi purba yang menunjam dari segala arah dari lokasi hiposenter gempa magnitudo 7,3. "Perlu kajian lebih lanjut guna menjawab terkait subduksi yang mengalami deformasi dan menjadi pemicu gempa," tambah dia.

                               

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa tersebut memiliki kombinasi penyesaran mendatar dan turun (oblique normal). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami, sehingga masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak perlu khawatir terkait tsunami.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement