REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU - Basarnas Pekanbaru menyatakan sebuah kapal pencari ikan karam pada Rabu, di perairan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Provinsi Riau. Akibat insiden ini dua nelayan hilang.
"Hingga saat ini, tim SAR gabungan sedang melakukan pencarian di area lokasi kejadian," kata Kepala Basarnas Pekanbaru Ishak dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Rabu.
Ia menjelaskan kronologi kejadian berawal saat empat nelayan yang sedang menebar jaring di Dermaga Syahbandar Rohil pada Selasa (14/7) malam. Setelah menebar jaring mereka beristirahat di dermaga sambil menunggu jaring.
"Setelah kapal ditambat, tidak disadari keempat nelayan tersebut tertidur sehingga air surut tidak diketahui sampai akhirnya kapalnya karam. Empat orang ini berenang dan bergantung di tiang dermaga," jelasnya.
Data korban yang selamat yaitu Hendri (36) dan Tule (25). Sedangkan korban yang masih dalam pencarian bernama Surya dan Ono. Menurut Ishak, dua nelayan yang selamat berhasil berenang ke pinggir pelabuhan sedangkan dua rekan lainnya masih di bawah tiang dermaga.
Mereka yang selamat kesulitan membantu dua rekannya yang tertinggal karena kondisi masih gelap sebab kejadian itu berlangsung pada pukul 04.00 WIB. "Korban yang hilang berusaha untuk menyusul rekan yang sudah sampai ke darat, tetapi suaranya sudah tidak ada lagi," kata Ishak menjelaskan berdasarkan keterangan nelayan yang selamat.
Setelah kejadian tersebut, dua nelayan yang selamat langsung menuju ke petugas polisi perairan untuk membuat laporan dan langsung diteruskan oleh Pos Unit Siaga SAR Rohil. Kantor Basarnas Pekanbaru juga mendapat laporan informasi insiden kecelakaan kapal itu pada pukul 08.40 WIB dari Letda Justin, Komandan Pos AL Kabupaten Rohil. Ishak mengatakan Unit Siaga SAR Kabupaten Rohil segera merespons laporan tersebut dan membantu proses pencarian.
"Unit siaga SAR Kabupaten Rohil yang beranggotakan empat orang langsung ke lokasi kejadian untuk berkoordinasi dengan TNI AL Rohil, Polair Rohil, BPBD Rohil, serta masyarakat setempat," katanya.